• Proses Rekrutmen
  • CV & Portofolio
  • Tips Interview
  • Skill & Upskilling
  • Tools & Penunjang Kerja
  • Tips Tempat Kerja
  • Ketenagakerjaan
  • Tren & Info Industri
  • Mengatur Keuangan
  • Karyawan Baru
  • Eksplorasi Karier
  • Profil Profesi
  • Perkembangan Karier
  • Panduan Akademis
  • Info & Tips Beasiswa
  • Kegiatan & Organisasi Kampus
  • Seputar Kuliah
  • Artikel Expert
  • Dari Glints
  • Lowongan Kerja
  • Dunia Kerja
  • Skills Profesional
  • Tips Karier

Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

jelaskan apa itu problem solving

Isi Artikel

Banyak orang yang mengira bahwa problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu  skill  yang dapat diasah lewat praktik.

Padahal, hal ini kurang tepat, lho. Meski merupakan bagian dari soft skill , kamu bisa belajar penyelesaian persoalan layaknya hard skill .

Kira-kira, mengapa bisa begitu? Ketahui jawabannya dengan menyimak penjelasan Glints di bawah ini.

Apa Itu Skill Problem Solving?

Seperti namanya, problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas segala halangan dari tujuanmu. 

Semakin baik kamu menguasai skill ini, semakin cepat dan efektif pula persoalanmu selesai. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

Metode Problem Solving

Mengutip dari Session Lab dan Chanty , berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk pemecahan masalah.

1.  Brainstorming

Salah satu metode yang ampuh untuk memecahkan masalah adalah  brainstorming .

Ketika melakukan  brainstorming , kamu dan rekan kerja mencari solusi kreatif untuk suatu masalah.

Sehingga, metode ini mendorong setiap orang yang terlibat untuk menyampaikan idenya.

Setelah terkumpul, ide-ide tersebut bisa digabungkan atau diolah untuk menjadi satu solusi utama.

2. 6  thinking hats

Six thinking hats  adalah metode  problem solving  selanjutnya.

Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja silih berganti mencoba menghadapi suatu masalah dari beragam perspektif.

Adapun perspektif yang digunakan seperti;

  • fakta dan data
  • solusi kreatif
  • hal positif dari suatu solusi
  • hal negatif dari suatu solusi

Fakta-fakta tersebut jadi pendorong dan pendukungmu dalam mencari solusi.

3.  The 5 whys

Metode  problem solving  lain yang bisa kamu gunakan bersama rekan kerja adalah  the 5 whys .

Dalam metode ini, kamu cukup meng- highlight  masalah yang akan dipecahkan.

Lalu, tanyakan pada dirimu dan tim “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi. Setelah itu, terus tanyakan “mengapa” atau “ why ” sebanyak 5 kali.

Namun, pastikan untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan objektif. Hal ini dapat membantumu capai akar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

4.  Lightning decision jam

Dalam metode ini, kamu dan rekan kerja masing-masing menulis tantangan, kekhawatiran, atau kesalahan dalam sebuah catatan kecil.

Kemudian, tim memilih masalah mana yang diselesaikan dan dituntun untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang baru.

Hal ini memungkinkan kamu dan tim untuk membuat solusi dari masalah yang dipilih.

Metode ini pun memastikan bahwa proses penyelesaian masalah dilakukan secara terfokus dan teratur.

5.  Failure mode and effect analysis

Metode  problem solving  lain yang bisa kamu gunakan adalah  failure mode and effect  analysis .

Dalam metode ini, kamu dan tim mencoba menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis dan memikirkan hal-hal terburuk yang mungkin terjadi.

Hal-hal terburuk seperti kenapa strategimu gagal dan kapan terjadinya menjadi pokok bahasan dari pemecahan masalah dalam metode ini.

Dengan melihat kemungkinan terburuk dan seberapa mungkin hal itu terjadi, kamu dan tim bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut serta mencegahnya.

Contoh Problem Solving

Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja di mana kemampuan  problem solving  sangat dibutuhkan.

1. Menyelesaikan komplain pelanggan

Di kasus ini, jelas sebagai seorang profesional, kamu harus memikirkan bagaimana langkah-langkah menyelesaikan masalahnya.

Meski bisa merujuk ke SOP, tidak jarang komplain konsumen bersifat unik yang juga membutuhkan langkah penyesuaian yang  personalized.

2. Mencari jalan keluar ketika ada alat yang rusak

Contoh yang satu ini mungkin terkesan sepele, tetapi dengan  problem solving skill  yang kurang mumpuni, seseorang bisa saja membuatnya menjadi masalah besar.

Ketika mesin fotokopi di kantor rusak, misalnya, kamu dapat langsung menghubungi tim terkait yang bertugas mengelola peralatan kantor, seperti tim operasional atau  general affair.

Yang pasti, jangan menyembunyikan kejadian tersebut karena justru bisa menghambat pekerjaan orang lain ke depannya.

3. Melakukan kesalahan saat bekerja

Contoh  problem solving  selanjutnya adalah ketika berusaha memperbaiki kesalahan saat mengerjakan tugas.

Langkah penyelesaiannya tentu sangat berbeda-beda, tergantung kesalahan yang dibuat.

Misalnya, kamu salah  upload  konten di media sosial.

Dalam hal ini, tentu langkah pertama adalah langsung menghapus konten tersebut secepatnya, lalu upload  ulang konten yang benar. Kamu juga bisa  post  permintaan maaf atau klarifikasi tambahan.

Jangan lupa untuk menginformasikannya pada tim supaya bisa mengantisipasi dampak ke depannya.

4. Menghadapi rekan kerja yang sulit diajak kerja sama

Tak jarang, permasalahan di tempat kerja muncul akibat interaksi yang kurang baik dengan rekan satu tim.

Situasi seperti ini juga sangat memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang mumpuni.

Kamu bisa coba beberapa cara, mulai dari berusaha bangun komunikasi langsung dengannya atau konsultasi ke atasan.

5. Menyesuaikan  deadline  ketika ada tugas mendadak

Situasi seperti ini terkadang tidak bisa dihindari di dunia kerja.

Kamu harus bisa mengatur tugas dan waktumu dengan baik sehingga semua tugas tetap bisa diselesaikan sesuai standar dan  timeline.

Untuk menyelesaikan masalah ini, coba delegasi atau tunda beberapa tugasmu sesuai skala prioritas. Diskusikan ini ke atasan supaya tidak ada miskomunikasi.

Proses Problem Solving

Apakah kamu masih bingung dengan pengertian dari penyelesaian masalah? Tak heran, skill yang satu ini memang abstrak.

Meski begitu, kamu tak perlu khawatir. Glints sudah merangkum langkah-langkah memecahkan masalah dari The Balance Careers . 

Dengan penjelasan ini, kamu tentu bisa lebih menggambarkan semuanya. Ada juga tambahan contoh pemecahan masalah berikut ini agar kamu makin paham.

Misalnya, kamu adalah seorang koki di toko kue. Biasanya, kamu menjual 100 buah roti dan 100 buah bolu kukus dalam sehari.

Sayangnya, hari ini, produksi roti terhambat. Ini tentu bisa merugikan toko roti.

Untuk contoh pemecahan masalah ini, langkah-langkahnya adalah:

1. Analisis situasi

Solusi yang tepat tentu menyasar akar masalah. Oleh karena itu, kamu wajib tahu akar masalah ini dulu.

Dalam tahap ini, kamu membutuhkan skill – skill seperti:

  • pengumpulan data
  • analisis data
  • analisis historis

Oleh karena itu, dalam konteks ini, kamu wajib mencari penyebab masalah di toko kue. Misalnya, ternyata, mesin penggiling adonanmu rusak.

2. Buat daftar solusi

Tahap problem solving selanjutnya adalah mencari jalan keluar. 

Tentu saja, tiap masalah punya jalan keluar yang beraneka ragam. Oleh karena itu, daftar dulu berbagai kemungkinan solusi yang ada, ya! 

Untuk melakukan tahap ini, kamu butuh kemampuan:

  • berpikir kreatif
  • perencanaan proyek
  • desain proyek

Untuk masalah di toko kue, alternatif solusinya adalah:

  • membeli mesin penggiling baru
  • mencoba memperbaiki mesin penggiling
  • tidak produksi roti sama sekali, buat bolu kukus saja
  • tidak produksi bolu kukus, tenaga dan waktu dipakai untuk membuat roti
  • membuat roti tanpa mesin penggiling
  • dan lain-lain

Apa pun yang kamu pikirkan, kumpulkan saja dulu menjadi satu.

3. Pilih solusi terbaik

Sudah menuliskan berbagai alternatif solusi? Sekarang, saatnya memilih yang terbaik di antara pilihan itu.

Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi satu-satunya orang yang membuat keputusan. 

Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill :

  • penentuan prioritas

Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue. Misalnya, pada hari itu, ada pesanan 50 roti yang harus selesai hari ini.

Akhirnya, kamu memutuskan untuk mengurangi produksi bolu kukus. Ada tenaga ekstra untuk membuat roti pesanan tanpa mesin penggiling.

Ingat, tiap masalah punya konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, solusi terbaiknya juga berbeda-beda.

Untuk memahami hal ini, Glints akan memberikan contoh tambahan. Misalnya, ternyata, roti yang kemarin masih bersisa. Roti-roti itu juga sangat layak jual.

Kalau begitu, kamu tak perlu membuatnya lagi. Hari ini, fokuskan saja tenaga untuk mengukus bolu-bolu.

Itulah mengapa, penting bagimu memahami konteks persoalan.

4. Rancang rencana

Sudah punya solusi, waktunya eksekusi. Dalam pelaksanaan ini, kamu membutuhkan kemampuan:

  • manajemen proyek
  • manajemen waktu

Nah, saat mengurangi produksi bolu kukus, siapa saja yang dipindah ke produksi roti? Berapa waktu yang dibutuhkan? 

Karena tidak ada mesin, bekerja di dapur tentu menjadi lebih lelah. Kamu juga harus memikirkan waktu istirahat pegawai.

Rencanakan semua ini matang-matang, ya! Dengan panduan yang jelas, solusi yang kamu buat tentu bisa terlaksana dengan baik.

5. Evaluasi

Saat sudah selesai, coba lakukan evaluasi dari solusimu. Apakah jalan keluar itu sudah benar-benar bekerja?

Dalam proses ini, skill yang kamu butuhkan antara lain:

Mengapa Skill Problem Solving Penting?

Kamu sudah memahami pengertian dari skill pemecahan masalah. Nah, sekarang, kenapa kamu harus menguasainya?

Dirangkum dari Cleverism & Institute of Chartered Accountants in England and Wales , ini dia informasinya.

1. Bukti mampu terapkan ilmu

Proses belajar tentu mengasah kemampuan analisis. Secara otomatis, kamu bisa lebih memahami masalah dan mencari solusinya.

Sayangnya, seperti yang sudah Glints singgung, tiap konteks masalah punya solusi yang berbeda-beda.

Nah, realitanya, persoalan punya aneka ragam konteks. Secara otomatis, pemilihan solusinya juga berbeda.

Lalu, apa tanda bahwa kamu mampu memahami konteks dan memilih solusi yang tepat? Skill pemecahan masalah adalah jawabannya.

Belajar merupakan tanda bahwa kamu menguasai teori. Praktiknya bisa dibuktikan lewat skill menyelesaikan masalah.

2. Menarik rekruter

Pemecahan masalah merupakan skill yang terdiri dari berbagai macam sub- skill . Ragam sub- skill ini sudah Glints jelaskan tadi.

Analisis, kreativitas, manajemen proyek, bahkan kolaborasi, termasuk di dalamnya.

Dengan alasan ini, rekruter menyukai orang yang mampu menyelesaikan persoalan. Ia jadi penanda bahwa kamu juga punya segudang skill lainnya.

3. Penting untuk promosi

Salah satu ciri pemimpin baik adalah mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, kalau ingin promosi jabatan, kamu wajib memilikinya.

Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

tips meningkatkan skill problem solving

© Freepik.com

Nah, sekarang, bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini ? Dirangkum dari Indeed , ini dia tipsnya:

1. Asah skill teknis

Ternyata, kemampuan teknikal atau hard skill bisa membuatmu mahir memecahkan masalah, lho. 

Padahal, problem solving sendiri adalah contoh soft skill . Ternyata, ia tetap tak bisa lepas dari hard skill . Glints sudah menyebutkan hal ini di atas.

Ini bisa terjadi karena, dengan kemampuan teknikal, kamu jadi punya teori. Solusi dari masalah pun bisa lebih mudah dirumuskan.

2. Cari kesempatan baru

Jangan lupa, asah terus kemampuanmu dengan praktik di berbagai tempat. Kamu bisa melakukannya dengan mencari:

  • proyek baru
  • tim yang berbeda dengan sekarang
  • komunitas atau organisasi di luar tempat kerja

3. Perhatikan orang lain

Selain menempa diri, kamu juga bisa mengamati proses pemecahan masalah orang lain, lho.

Coba perhatikan bagaimana atasan atau kolegamu menghadapi persoalan. Siapa tahu, kamu bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka.

Demikian penjelasan Glints soal kemampuan problem solving . Terus asah skill ini agar kariermu makin berkembang, ya!

Kalau kamu mau belajar lebih banyak tentang kemampuan penting di dunia kerja, yuk, baca artikel lainnya dari Glints!

Ada kumpulan artikel yang secara khusus mengulas topik tentang  hard skill  beserta  soft skill  di dunia kerja.

Baik yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu maupun  skill yang secara umum dicari banyak perusahaan.

Tertarik? Ayo klik  link  ini sekarang juga untuk baca artikel lainnya!

  • What Are Problem-Solving Skills?
  • Problem solving-Cleverism
  • Problem solving-Institute of Chartered Accountants in England and Wales
  • Problem-Solving Skills: Definitions and Examples

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 49

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terkait

Unduh App Glints

jelaskan apa itu problem solving

Dapetin update secara langsung

Jangan sampai terlewat update loker baru.

Jangan sampai terlewat chat baru dari HRD.

Scan kode QR atau unduh Aplikasi Glints dari

Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.

Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. silakan coba lagi., kategori topik.

  • Pencarian Kerja
  • Kehidupan Profesional
  • Perencanaan Karier
  • Kehidupan Mahasiswa
  • Konten Eksklusif
  • Kabar Glints

Media Sosial

Cari kerja berdasarkan.

  • Nama Perusahaan
  • Paling Banyak Dicari

TAMBAH ILMU & SKILL

Zenius Fellow

Zenius Blog – Tempatmu Menjelajahi Dunia Ilmu Pengetahuan

  • Bongkar Hoaks
  • Lagi Ngetrend
  • Sains & Matematika
  • Bahasa & Linguistik
  • Ilmu Sosial & Budaya
  • Persiapan Masuk Kuliah
  • PAS/PAT SMA
  • UTBK-SBMPTN
  • Tips Belajar

jelaskan apa itu problem solving

Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

  • Posted by by Maulia Indriana Ghani
  • Mei 10, 2022

Elo pernah main game tebak-tebakan, nggak? Misalnya, ada tiga orang, manakah yang termasuk pencuri? Nah, itu termasuk contoh problem solving. Apa pengertian problem solving? Gimana strategi penyelesaiannya? Yuk, kepoin!

Elo termasuk pencinta kopi, bukan? Biasanya, pencinta kopi itu kalau pagi-pagi sebelum beraktivitas, ya ngopi dulu. Kalau nggak ngopi, rasanya bakal lemas sepanjang hari, nggak bergairah.

Alhasil, kegiatan membuat kopi itu menjadi sesuatu yang elo lakukan secara otomatis tanpa proses berpikir panjang. Pokoknya langsung satsetsatset . Mulai dari menyiapkan cangkir, menuang kopi ke dalam cangkir, menambahkan gula, menuang air panas, mengaduk-aduk, dan yang terakhir, seruput, deh!

Membuat kopi biasa merupakan kegiatan yang dilakukan secara otomatis tanpa berpikir.

Lain halnya ketika elo mau membuat kopi ala coffee shop , misalnya latte art . Buat elo yang nggak biasa bikin latte art , kegiatan tersebut tentu membutuhkan proses berpikir, yang mencakup strategi dan perencanaan.

Misalnya, apa aja sih, yang gue butuhkan untuk membuat latte art ? Oh, gue butuh alatnya, bahan-bahan harus yang terbaik, lama proses pembuatannya juga perlu gue perhatikan supaya nggak telat berangkat sekolah, terakhir bentuk art -nya.

Membuat latte art membutuhkan proses berpikir panjang dan problem solving.

Kurang lebih, elo akan berpikir seperti itu, kan? Jadi, dalam menyelesaikan masalah atau problem solving itu elo akan menggunakan metode yang berbeda-beda. Misalnya pada contoh kasus kopi di atas, elo menggunakan metode planning perincian detail.

Kedua, ada metode perhitungan matematis. Jadi, elo menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya, ada metode trial-error , elo coba, gagal, elo ulang lagi sampai berhasil.

Nah, cara terbaik untuk solve problem adalah elo harus tahu konteks masalah dan informasi yang elo punya terlebih dahulu untuk mendapatkan metode yang paling cocok digunakan. Namun, elo nggak harus memilih salah satu dari ketiga cara tersebut, kok. Elo bisa mengombinasikan ketiga cara tersebut untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Oke, contohnya bakal gue bahas setelah elo memahami pengertian problem solving di bawah ini, ya.

Apa Itu Problem Solving?

Elo pasti sering mendengar istilah problem solving , kan? Di sekolah pun kita dididik untuk memiliki skill yang satu ini. Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut.

Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

Kita bisa mendefinisikan pengertian problem solving sebagai proses identifikasi masalah, mengembangkan solusi yang mungkin bisa digunakan, dan mengambil tindakan yang tepat dari pilihan solusi tersebut.

Oke, sekarang kita tahu nih, kalau problem solving itu secara istilah use logic atau menggunakan logika berpikir dan prosedur efektif untuk menyelesaikan suatu masalah setepat dan sesimpel mungkin.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Logika Berpikir Supaya Lolos Tes Logika Penalaran

Jadi, jelas ya, bahwa tujuan problem solving itu untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, untuk melatih orang-orang dalam menghadapi permasalahan dan hambatan, mendapatkan langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan, dan melatih orang untuk bertindak di situasi baru.

Ada nggak sih, pengertian problem solving secara teoritis? Ada. Teori problem solving yang akan gue angkat kali ini berdasarkan pendapat Marzano dkk (1988), bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Nah, kalau di sekolah, tujuan problem solving ini untuk memecahkan masalah dalam pelajaran matematika, sains, dan ilmu sosial. Contohnya gimana, sih? Penasaran? Oke, lanjut ke poin berikutnya, ya.

Strategi Problem Solving

Coba deh, elo perhatikan soal dan penyelesaiannya di bawah ini!

contoh soal problem solving dan pembahasannya tentang roti bakar asin manis.

Gimana, kebayang nggak sama cara di atas? Gue rincikan penyelesaiannya supaya elo bisa lebih mudah dalam memahaminya, ya.

Pertama, elo perhatikan dulu data yang disajikan. Dari data tersebut, elo bisa memperoleh informasi penting atau aturan-aturan suatu masalah. Ingat, bahwa aturan itu untuk elo perhatikan dan ikuti, bukan kontradiksi atau kebalikan dari aturan itu, ya!

Baca Juga : Mengenal Kesalahan Logika Beban Pembuktian

Selanjutnya, elo proses dan analisis datanya hingga menghasilkan solusi.

Dari contoh kasus tersebut, kita memperoleh satu hal penting. Hal penting apa, sih? Dari situ kita belajar, bahwa untuk memecahkan masalah secara tepat, kita perlu mengikuti serangkaian tahapan.

Kita bisa menyebut rangkaian tahapan tersebut sebagai strategi problem solving . Ada yang gue suka, nih. Bransford dan Stein (1993), memperkenalkan strategi problem solving dengan akronim IDEAL.

IDEAL = Identify, Define, Explore, Act dan Look

Gue uraikan satu per satu, ya.

I → Identify Problem

Pada tahap ini, elo perlu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Karena, masalah itu kadang nggak sesederhana itu, guys.

Dalam beberapa kasus, orang-orang mungkin saja salah menafsirkan atau mengidentifikasikan masalah. Alhasil, upaya problem solving yang dilakukan nggak seefektif dan seefisien yang diharapkan, iya nggak?

Strategi yang bisa elo gunakan, misalnya dengan mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut, cari tahu seluk-beluk permasalahan itu—bisa menjawab apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana.

Elo juga bisa memecah atau mengklasifikasikan permasalahan menjadi bagian yang lebih kecil. Lihat juga masalah itu dari berbagai sudut pandang. Kalau udah, elo bisa lanjut ke tahap selanjutnya.

D → Define Goal

Setelah identifikasi masalah, elo juga perlu mendefinisikan suatu masalah secara detail. Untuk apa? Tentu saja untuk dapat solve problem tersebut.

Cari tahu aspek mana sih, yang termasuk fakta, dan mana yang termasuk opini. Bedakan hal itu. Kemudian, definisikan masalah secara jelas dan identifikasi solusinya.

E → Explore Possible Strategies

Selanjutnya, gali solusinya. Manakah solusi yang paling potensial untuk memecahkan masalah tersebut?

Di tahap ini, elo perlu mengumpulkan banyak ide, sebanyak-banyaknya, ya.

Kalau udah ada banyak ide, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi. Elo bisa menggunakan strategi heuristik, yaitu menemukan solusi berdasarkan pengalaman masa lalu yang mirip dengan masalah sekarang.

Atau menggunakan strategi algoritma, yaitu menemukan solusi dengan cara bertahap untuk mendapatkan solusi yang lebih akurat. Namun, tentu saja strategi algoritma lebih lama, karena elo harus merinci lebih detail dalam menyelesaikan masalahnya.

A → Anticipate Outcomes and Act

Setelah strategi tertentu dipilih, elo mulai melaksanakan strategi tersebut di tahap ini. Kira-kira, strategi yang udah gue pilih ini akan berhasil atau nggak, ya? Langkah ini sudah betul atau belum, ya? Efektif atau nggak, ya?

Selain menggunakan strategi, elo juga masih perlu memantau situasi. Pastikan bahwa masalah yang sedang diselesaikan sekarang itu nggak menimbulkan masalah baru.

L → Look back and Learn

Setelah solusi tercapai, bukan berarti elo bisa melenggang pergi gitu aja, ya. Kaji kembali solusi yang sudah dilaksanakan dan evaluasi dampaknya.

Kalau di sekolah, setelah elo menyelesaikan suatu soal, misalnya matematika, elo cek lagi hasilnya. Perhitungan elo udah benar atau ada yang keliru? Elo udah menggunakan cara yang tepat atau belum? Elo tadi baca soalnya teliti atau nggak? Begitu, kan?

Kalau semuanya sudah oke, artinya elo berhasil menyelesaikan suatu masalah. Kalau masih belum berhasil, elo coba lagi, ulang dari awal. Artinya, elo sedang menggunakan metode trial-error .

Gimana, paham sampai sini? Kalau elo masih kurang greget sama uraian di atas, jangan khawatir. Karena, elo bisa pelajari materi problem solving pakai animasi di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.

materi bahasa indonesia

Contoh Soal Problem Solving dan Pembahasan

Setelah memahami uraian mengenai pengertian problem solving di atas, artinya elo udah siap menyelesaikan berbagai permasalahan dari soal-soal di bawah ini. Cekidot !

Contoh Soal 1

Zahra mengikuti acara amal dan ia kebagian mengumpulkan amplop-amplop yang berisi uang dari penyumbang. Amplop-amplop tersebut berisi uang kertas. Semua amplopnya berisi tiga uang kertas, namun ada juga beberapa amplop yang berisi satu, dua atau tiga nota (bukan uang). Semua uang kertas bisa bernilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000. Berapa jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop?

A. Rp2.000.

B. Rp3.000.

C. Rp4.000.

D. Rp6.000.

E. Rp7.000.

Jawab: C. Rp4.000 .

Pembahasan:

Dari bacaan, kita peroleh kemungkinan-kemungkinan munculnya jumlah uang.

  • Tiga uang = 3U.
  • Satu nota bukan uang (artinya ada dua uang) = 2U + 1N.
  • Dua nota bukan uang (artinya ada satu uang) = 1U + 2N.
  • Tiga nota = 3N.

Uang yang ada di dalam amplop senilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000.

Nah, ditanyakan jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada dalam amplop. Kita coba satu per satu pilihan ganda di atas, berdasarkan aturan dari poin-poin yang udah dibuat ya.

Opsi A → Rp2.000.

Kita bisa peroleh dari 2U + 1N = Rp1.000 + Rp1.000 + nota = Rp2.000. Jadi, bukan opsi A jawabannya, ya.

Opsi B → Rp3.000.

Kita bisa memperolehnya dari 3U = Rp1.000 + Rp1.000 + Rp1.000 = Rp3.000. Jadi, bukan opsi B jawabannya, ya.

Opsi C → Rp4.000.

Kita coba satu per satu. Dimulai dari 3U dulu, ya. 3U akan menghasilkan Rp3.000, Rp7.000, dan seterusnya yang jumlahnya akan semakin besar. Nggak mungkin.

2U + 1N akan menghasilkan Rp2.000, Rp6.000, dan seterusnya.

1U + 2N akan menghasilkan Rp1.000, Rp5.000, dan seterusnya.

Artinya, kita nggak bisa memperoleh uang total Rp4.000 di dalam amplop. Jawabannya C, ya.

Penasaran sama opsi lainnya? Udah ketemu jawabannya, opsi D menghasilkan Rp6.000, ada ya dari 2U + 1N. Kemudian, opso E yaitu Rp7.000 diperoleh dari 3U. Kemungkinan, ada amplop yang totalnya Rp6.000 dan Rp7.000.

Jadi, jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop adalah Rp4.000.

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bus di Indonesia yang sedang melaju ke kanan atau ke kiri.

Kalau kita lihat dari gambar bus di Indonesia yang sedang melaju di jalanan, kira-kira bus tersebut melaju ke arah kanan atau kiri?

Gue tantang elo untuk menjawab pertanyaan di atas. Ada yang bisa jawab, nggak?

Ayo, belajar jadi detektif! Elo identifikasi kasus di atas, kemudian cari strategi dan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Kalau udah, cantumkan jawaban elo di kolom komentar, ya!

Kalau bingung atau mau intip pembahasannya, elo bisa meluncur ke video contoh soal dan pembahasan problem solving teka-teki di sini .

Wah, nggak kerasa bahasan kita udah di ujung, nih. Sampai sini udah paham tentang pengertian problem solving, teori, tujuan, strategi, dan contoh soalnya? Kalau elo lebih suka belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi UTBK lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran di Try Out bareng Zenius .

Kalau elo mau berlatih mengerjakan berbagai soal menarik, gampang banget! Elo bisa segera langganan paket Zenius dengan klik gambar di bawah ini!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Baca Juga : Panduan Belajar dan Soal Pola Gambar UTBK TPS/TPA

Overview of the Problem-Solving Mental Process — Verywell Mind (2022).

Problem Solving : Signifikansi, Pengertian, dan Ragamnya — Satya Widya, Vol 28, No. 2 (2012).

Pembelajaran Matematika Model Ideal Problem Solving dengan Teori Pemrosesan Informasi Untuk Pembentukan Pendidikan Karakter dan Pemecahan Masalah Materi Dimensi Tiga Kelas X SMA — Pythagoras, Vol. 7, No. 2 (2012).

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

  • DailySocial TV
  • Selasa Startup
  • Privacy & Policy
  • Term of Services

Logo Biznet

Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara

Artificial Intelligence

Funding News

Founders Tips

New Economy

Tips & Trick

ENTERTAINMENT

  • Terms of Services
  • AC Ventures
  • Financial Aggregation Platform
  • Indonesia's B2B Tech Report 2024
  • Flash Coffee

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.

Tiffany Revita - 24 February 2023

Copy link Link copied!

Problem Solving pada Rubik / unsplash

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. brainstorming.

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.

RELATED COVERAGE

Discovery/Shift Report: Indonesian Startup Ecosystem Shows Resilience in Q1 2024

Report: Unlocking Opportunities in Indonesia’s B2B Tech

Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving

RECOMMENDED COVERAGE

28 November 2023

24 November 2023

1 June 2023

Review Order

Payment Details

Subscribe Monthly

Total Payment

By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id

 alt=

Check the box to Create your Account

Login to your account

Forgot Password?

To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.

Reset Password

Reset link sent!

Thanks! You’ve been emailed a password reset link.

Create your account

Create Account

Check your email to verify!

If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.

We've emailed you a temporary password.

Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.

No, thank you.

Universitas Psikologi

Universitas Psikologi

  • Biopsikologi
  • Ilmu Psikologi
  • Info Psikologi
  • Komunikasi Massa
  • Komunikasi Multimedia
  • Komunikasi Organisasi
  • Metode Observasi
  • Metode Penelitian Kualitatif
  • Metode Penelitian Kuantitatif
  • Metode Psikologi
  • Metode Wawancara
  • Psikologi Abnormal
  • Psikologi Agama
  • Psikologi Anak
  • Psikologi Eksperimen
  • Psikologi Emosi
  • Psikologi Industri dan Organisasi
  • Psikologi Kepemimpinan
  • Psikologi Kepribadian
  • Psikologi Kesehatan
  • Psikologi Klinis
  • Psikologi Kognitif
  • Psikologi Komunikasi
  • Psikologi Konseling
  • Psikologi Konstitusi
  • Psikologi Pendidikan
  • Psikologi Perkembangan
  • Psikologi Sosial
  • Psikologi Tanggap Bencana
  • Psikologi Umum
  • Psikopatologi
  • Psikotes Gambar
  • Statistika Psikologi
  • Tes Bakat dan Minat
  • Tes Inteligensi
  • Tes Inventori
  • Tes Psikologi
  • Tes Rorschach
  • Tips Psikologi

Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) dan Langkah-langkah Implementasinya

Universitas Psikologi

Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Baca juga: Komunikasi Efektif dan Faktor-faktornya

Langkah-langkah Pemecahan Masalah

A. identifikasi masalah, b. mendefinisikan masalah, c. perumusan strategi, d. ekplorasi berbagai kemungkinan alternatif, e. aksi atau tindakan, f. lihat efek-efeknya.

Universitas Psikologi

Posting Komentar

Problem Solving: Arti, Manfaat, Proses, dan Contohnya di Dunia Kerja

Setiap orang pastinya tidak ingin mengalami masalah, termasuk di dunia kerja. Namun, masalah terkadang diperlukan untuk pengembangan diri. Karena itu, kamu harus tahu seluk-beluk bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan tepat atau disebut dengan problem solving.

Bisa dibilang,  problem solving skill  adalah salah satu kemampuan   terpenting yang wajib dimiliki oleh setiap karyawan, apapun posisi dan bidang mereka. Temuan dari  National Association of College and Employers (NACE)  pun memperkuat kebutuhan tersebut. Sebab, lebih dari 60% perusahaan mengutamakan kandidat yang memiliki kemampuan  creative problem solving . 

Lantas, apa itu  problem solving dan apa saja manfaat spesifik yang bisa kamu dapatkan dengan menguasainya? Yuk ,  kita pelajari di sini, lengkap dengan cara meningkatkan kemampuan tersebut!

Apa Itu Problem Solving?

Tujuan dan manfaat problem solving, proses problem solving, metode-metode problem solving, tips mengasah kemampuan problem solving, contoh problem solving di dunia kerja.

  • Pertanyaan Seputar Problem Solving ⁠

Pada dasarnya,  problem solving  artinya kemampuan untuk mencari solusi terbaik dari sebuah hambatan atau masalah yang sedang dihadapi.  Problem solving  adalah proses yang memerlukan sejumlah  soft   skill . 

Sesuai dengan pengertian  problem solving , kemampuan tersebut mencakup bagaimana kamu bisa mengidentifikasi permasalahan, menganalisis informasi yang terkait, berpikir kreatif, dan pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan berbagai faktor.  ⁠

Mengingat tujuan  problem solving  adalah untuk mengatasi hambatan dalam hidup, termasuk dunia kerja, menguasai kemampuan ini tentunya akan sangat menguntungkan kamu. 

Manfaat  problem solving  yang pertama adalah kamu bisa mengasah kreativitas serta kepercayaan dirimu. Saat kamu berhasil menyelesaikan masalah yang membuatmu gelisah, kamu akan berpikir bahwa kamu punya kemampuan yang memadai untuk mengatasi rintangan berat lainnya.

Selain itu, ketika kamu harus mengatasi sebuah hambatan, tentunya kamu akan dituntut untuk memutar otak. Inilah yang membuatmu bisa berpikir secara out of the box dan menemukan solusi unik.

Tapi, manfaat dari  creative problem solving tidak hanya akan terasa untuk dirimu sendiri, lho! Justru, karena kamu harus mengambil keputusan yang mempertimbangkan kesejahteraan pihak terkait lainnya, kamu bisa mengasah kemampuan komunikasi dan empati. 

Dengan kemampuan  problem solving , kamu pun juga dapat menjaga hubungan harmonis dengan orang lain. Pada akhirnya, kamu akan merasa lebih puas saat bekerja dan bisa menekan risiko  burnout . Apalagi, mengingat  burnout  bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan menurut  WebMD . ⁠

Lalu, bagaimana  problem solving  digunakan untuk membantu memecahkan masalah? Berikut langkah-langkah problem solving yang bisa kamu ikuti:

Memetakan masalah 

Logikanya, kamu tidak bisa memecahkan masalah kalau kamu sendiri tidak tahu apa yang menghambatmu. Maka dari itu, identifikasi masalah menjadi bagian paling penting sekaligus mendasar dalam langkah-langkah  problem solving . 

Di sini, kamu perlu mengetahui apa saja yang ingin kamu atasi secara detail. Misalnya, mungkin kamu ingin bisa datang ke kantor lebih pagi agar tidak terlambat. 

Mengidentifikasi akar penyebab masalah 

Kalau kamu sudah memahami masalah apa saja yang ingin diselesaikan, sekarang kamu perlu mengetahui penyebabnya. Tapi, terkadang sebuah masalah bisa saja terjadi karena lebih dari satu faktor.

Nah, supaya lebih efektif, kamu perlu mengetahui akar terdalam yang memengaruhi semua faktor tersebut.

Misalnya,contoh  problem solving  dalam kehidupan sehari-hari, kamu mengetahui bahwa penyebab utama kamu sering terlambat ke kantor adalah karena terlambat bangun dan terjebak kemacetan di jalan.    

Menetapkan urutan prioritas permasalahan 

Setelah mengetahui apa saja penyebab utama dari masalah yang kamu hadapi, sekarang saatnya kamu membuat daftar prioritas. Daftar prioritas mencakup apa saja aspek yang harus kamu utamakan terlebih dahulu, dan mana yang bisa kamu kesampingkan untuk nanti. 

Masih menggunakan contoh  problem solving  dalam kehidupan sehari-hari agar tiba di kantor tepat waktu, kamu bisa berfokus pada faktor internal dulu.  

Misalnya, karena kamu tidak bisa mengendalikan arus lalu lintas, setidaknya kamu bisa bangun dan berangkat lebih pagi dari biasanya. Nah, agar kamu tidak mengantuk saat bangun lebih pagi, kamu juga harus beristirahat lebih awal. 

Menyusun alternatif solusi 

Terkadang, bisa saja solusi yang kamu pikirkan di awal tidak dapat diterapkan secara efektif karena keadaan tertentu. Jadi, jangan lupa membuat rencana B atau alternatif dari proses pemecahan masalah tersebut. 

Dalam konteks praktik  problem solving  agar tidak terlambat ke kantor, kamu dapat mencari solusi lain seandainya kamu tetap kesulitan bangun jauh lebih pagi dari biasanya. Contohnya, berunding dengan atasan untuk membuat jadwal  kerja  remote   pada hari-hari tertentu atau beralih ke moda transportasi lain. 

Menjalankan solusi dan melakukan evaluasi 

Jika kamu sudah menemukan masalah yang ingin diatasi, penyebabnya, dan berbagai cara untuk mengatasinya, sekarang saatnya untuk menerapkan solusi tersebut. 

Supaya kamu tidak mudah kewalahan, cobalah menerapkan satu solusi pada suatu waktu terlebih dulu, alih-alih semuanya secara bersamaan. Dengan pendekatan problem solving secara bertahap, kamu akan lebih mudah mencari solusi terbaik yang paling efektif dan apa saja yang harus ditingkatkan dari sana. 

Kemudian, terapkan hasil pembelajaran yang kamu dapatkan dari proses evaluasi tersebut dalam keseharianmu agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. ⁠

Ilustrasi metode problem solving.

Dalam dunia profesional, ada banyak teknik problem solving yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan kualitas produk, mencapai target KPI, atau bahkan  meningkatkan hubungan dengan rekan kerja.

Berikut 8 model  problem solving  yang sering dijumpai, yaitu: 

World Cafe 

Cara kerja dari teknik  problem solving  ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan  focus group discussion . Sebab, kamu hanya perlu mengumpulkan setidaknya 12 orang untuk dibagi menjadi 4-5 kelompok kecil per meja. 

Setelah memilih pemimpin diskusi untuk setiap meja, semua orang akan mengetahui pertanyaan apa saja yang perlu dijawab dalam sesi diskusi. 

Kemudian, setiap kelompok akan punya waktu 20 menit untuk berdiskusi sebelum harus pindah ke meja lainnya dan memberi tahu apa yang sudah mereka dapat kepada pemimpin diskusi dari kelompok baru. 

Karena model  problem solving  World Cafe sangat menuntut partisipasi aktif dari setiap anggotanya, metode ini juga bisa menjadi ajang yang baik untuk memperdalam hubungan antar pegawai.

Problem Definition Process 

Selain World Cafe, kamu juga bisa menggunakan Problem Definition Process yang cukup sederhana. Sesuai namanya, metode  problem solving  ini melibatkan kemampuan mengidentifikasi masalah dan menjabarkan proses yang diperlukan untuk mengatasinya. 

Namun, ada satu tambahan yang membuat teknik Problem Definition Process cukup unik. Jadi, setelah memetakan kebutuhan yang ingin dipenuhi, kamu juga perlu menjustifikasi alasan dari keperluan tersebut 

Setelah memetakan urgensi dari masalah yang ditentukan, barulah kamu bisa memahami penyebabnya secara menyeluruh, membuat kalimat singkat dan sederhana yang merangkum esensi masalah tersebut, serta langkah-langkah mengatasinya. 

Six Thinking Hats 

Ingin pendekatan  problem solving  yang lebih menyeluruh dan bisa dilakukan sendirian maupun secara berkelompok? Kamu dapat mencoba teknik Six Thinking Hats yang diciptakan oleh Edward de Bono, seorang dokter, psikolog, dan filsuf dari Malta. 

Sejalan dengan arti namanya, metode  problem solving  ini mengharuskan kamu dan anggotamu menjalani enam peran yang diwakilkan oleh berbagai warna “topi”, yaitu:

  • Topi biru/kondektur: menetapkan agenda dan merangkum diskusi agar tidak melenceng; 
  • Topi hijau/kreatif: mengeksplorasi berbagai ide dari setiap sudut pandang;
  • Topi merah/emosi: mengungkapkan perasaan terdalam tanpa perlu justifikasi logika;
  • Topi kuning/optimis: melihat sisi terang dari masalah yang dibahas dan solusinya;
  • Topi hitam/hakim: mengkritisi setiap solusi untuk meminimalkan risiko. 
  • Topi putih/fakta: mempertimbangkan informasi apa saja yang sudah dimiliki dan apa lagi yang perlu kamu kumpulkan.

Discovery & Action Dialogue (DAD) 

Sama seperti World Cafe, metode DAD sangat menekankan partisipasi aktif anggota kelompok. Sebab, kamu harus menanyakan ketujuh pertanyaan berikut ke setiap partisipan:

  • Bagaimana kamu bisa mengetahui ada masalah A?
  • Bagaimana kamu bisa berkontribusi untuk memecahkan masalah A?
  • Apa yang menghambatmu memecahkan masalah tersebut?
  • Apa kamu kenal seseorang yang bisa memecahkannya dengan konsisten?
  • Apa kamu punya ide?
  • Apa yang harus kamu lakukan untuk mengatasinya? Ada sukarelawan?
  • Ada lagi yang perlu dipertimbangkan? 

Kemudian, di akhir sesi diskusi bersama, orang yang bertindak sebagai notulen akan merangkum wawasan penting dan langkah-langkah konkret yang perlu diambil.

The 5 Whys 

Kalau kamu ingin proses pemecahan masalah yang lebih menitikberatkan pada proses identifikasi akar masalah, The 5 Whys merupakan pilihan yang tepat.  

Alasannya, dengan metode ini, kamu harus membuat lima pertanyaan yang dimulai dengan kata “mengapa” dan berkaitan dengan masalah yang dihadapi. 

Lalu, di setiap poin, kamu akan menggali jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Dengan begitu, kamu bisa menemukan penyebab paling utama dari masalah yang sedang kamu hadapi.

Design Sprint 2.0 

Butuh pendekatan proses penyelesaian masalah yang lebih teknis untuk membuat produk? Design Sprint 2.0 dapat membantumu menemukan solusi nyata dari hambatan yang sedang kamu hadapi. 

Prinsip  problem solving  ini sebenarnya hampir sama dengan Agile yang sering digunakan di perusahaan  startup . Pada dasarnya, kamu akan membuat beberapa kelompok kecil. 

Kemudian, kelompok-kelompok kecil ini akan memetakan masalah yang dihadapi konsumen dan membuat sketsa kerangka dari solusi mereka. Kemudian, dari sketsa tersebut lahirlah prototipe produk fisik. 

Namun, proses Design Sprint 2.0 tidak berhenti sampai di sana saja. Setelah membuat prototipe produk, setiap kelompok masih harus melakukan uji coba mendalam dan meningkatkan kualitas prototipe tersebut dari hasil evaluasi. 

Open Space Technology 

Apakah kamu punya tim berisikan orang-orang yang ahli dan berinisiatif untuk belajar secara mandiri? Kamu bisa melibatkan mereka dengan metode  creative problem solving  seperti Open Space Technology. 

Berbeda dengan metode-metode sebelumnya yang memerlukan arahan spesifik, Open Space Technology justru lebih menekankan kebebasan dan fleksibilitas.  

Sebab, setelah kamu memperkenalkan topik yang ingin dibahas, kamu cukup membiarkan semua orang berdiskusi secara leluasa. Lalu, kamu bisa mendengarkan solusi yang mereka presentasikan sebagai proses penyelesaian masalah.

Lightning Decision Jam

Ilustrasi metode problem solving lightning decision jam.

Bagi kamu yang punya banyak masalah, tapi bingung harus memulai dari mana, ada satu metode untuk membantumu menentukan prioritas, yaitu Lightning Decision Jam. 

Pada metode  problem solving  ini, kamu akan diminta menuliskan semua kekhawatiran, tantangan, dan kesalahan yang pernah dibuat berkaitan topik tertentu di dalam sebuah buku catatan kecil.  

Lalu, kamu dan anggota tim dapat memilih masalah mana yang sekiranya perlu diselesaikan terlebih dahulu. Jika sudah, barulah kamu bisa merancang solusi untuk mengatasinya bersama-sama ataupun sendirian. ⁠

Mengingat  problem solving skill  adalah kemampuan yang sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari maupun profesional, mungkin kamu sedang mencari cara untuk meningkatkannya. 

Jangan berkecil hati, kamu bisa mencoba tiga tips berikut untuk mengasah kemampuanmu:

Tingkatkan keterampilan teknis 

Pertama dan yang paling penting, kamu perlu mengasah  kemampuan analitik dan deduksi logis untuk bisa menerapkan  problem solving  dengan baik. 

Kalau kamu merasa kedua hal tersebut adalah kelemahan terbesar dalam dirimu, tenang dulu. Kamu bisa mengasahnya dengan rajin membaca buku, memecahkan studi kasus, atau bahkan mengikuti pelatihan  problem solving . 

Temukan peluang-peluang baru 

Salah satu kunci kesuksesan pemecahan masalah adalah kejelian melihat peluang tersembunyi di sekitar. Maka dari itu, kamu harus selalu mencari berbagai kesempatan untuk menjalankan solusimu.

Nah, agar kamu dapat menemukannya dengan lebih mudah, kamu perlu memiliki pikiran yang terbuka dan bisa melihat sebuah isu dari berbagai sudut pandang.  Dengan demikian, kamu akan lebih bersedia  mendobrak zona nyaman  serta mencoba hal-hal baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 

Berfokus pada orang lain 

Sering kali, pengambilan keputusan kita akan berdampak pada nasib orang lain. Oleh sebab itu, saat melakukan  problem solving , pastikan kamu juga mempertimbangkan perasaan, pemikiran, dan situasi mereka. 

Dengan lebih memahami lawan bicara, kamu tidak hanya akan melatih empati untuk menjalin hubungan baik, tapi juga mendapatkan wawasan baru yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. ⁠

Saat berinteraksi dengan banyak orang di sebuah organisasi, kamu akan berhadapan dengan berbagai tantangan. Supaya kamu lebih siap menghadapinya, berikut berbagai contoh kasus problem solving  dalam organisasi secara nyata: 

Contoh 1: Deadline mepet dan beban kerja banyak 

Salah satu contoh  problem solving yang akan sering kamu jumpai di dunia profesional adalah tugas yang menumpuk dengan tenggat waktu berdekatan. Jika kamu berada dalam situasi ini, jangan panik dulu. 

Pertama, tarik napas agar kamu bisa berpikir dengan jernih. Setelah itu, kamu bisa menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk menentukan daftar prioritas tugas, mulai dari yang paling  urgent  hingga yang bisa dikerjakan nanti. 

Kalau kamu sudah membuat prioritas, sekarang tentukan mana yang sekiranya harus kamu kerjakan sendiri dan mana yang bisa kamu delegasikan kepada rekan kerja. Tapi, pastikan kemampuanmu dan orang yang kamu mintai bantuan sesuai dengan persyaratan teknisnya. 

Contoh 2: Konflik internal dalam tim 

Apa yang harus kamu lakukan ketika hubungan antara anggota tim jauh dari kata harmonis hingga mereka enggan bekerja sama? Langkah pertama untuk  problem solving  dalam organisasi seperti ini adalah dengan mengetahui penyebab dari konflik tersebut. 

Misalnya, mungkin ada perbedaan dalam gaya kerja atau kepribadian orang tertentu yang menyebabkan perselisihan. Tapi, terlepas dari penyebabnya, kamu harus tetap tenang dan mendengarkan sudut pandang dari setiap orang. Hargai pendapat mereka, tunjukkan empati, dan berikan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Contoh 3: Rasio turnover tinggi dalam tim

Ilustrasi contoh problem solving untuk menyelesaikan masalah rasio turnover tinggi dalam tim.

 Biaya yang diperlukan untuk mencari karyawan pengganti dan melatih mereka dari awal bisa sangat mahal. Bahkan, menurut estimasi  SHRM , nominal tertingginya bisa mencapai 250.000 dolar AS.

Maka dari itu, kamu perlu segera bertindak saat ada banyak pegawai yang  mengundurkan diri dari tempat kerja  secara bersamaan hingga rasio  turnover  tim kamu meningkat drastis. 

Pertama, ketahui apa saja yang mendorong keputusan tersebut. Terutama, dari segi apakah ada kaitannya dengan kebijakan perusahaan seperti beban kerja, jadwal kerja, dan gaji. 

Kalau kamu sudah memetakan penyebabnya, barulah kamu bisa menyampaikannya kepada petinggi terkait untuk mendiskusikan solusinya bersama-sama agar menguntungkan pegawai. ⁠

Sekarang, kamu sudah memahami esensi dari pengertian  problem solving  dan manfaatnya secara menyeluruh. Intinya, ingatlah bahwa memiliki kemampuan ini akan menguntungkanmu dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari maupun profesional untuk menunjang kesejahteraanmu. 

Untuk mengasah kemampuan tersebut, teruslah berlatih dan belajarlah dari berbagai contoh kasus  problem solving  di kehidupan nyata. Salah satu sumber pembelajaran yang bisa kamu gunakan adalah rubrik  Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Lalu, agar kemampuanmu terus berkembang, jangan lupa terapkan secara nyata di dunia kerja.

Kalau kamu sedang mencari perusahaan yang tepat untuk mengembangkan kariermu, Jobstreet by SEEK menawarkan akses ribuan lowongan pekerjaan yang dapat kamu temukan di website dan aplikasi  smartphone   Android  serta  iOS .  

Setelah mengirimkan lamaran, kamu juga bisa berlatih dengan  alat praktik wawancara supaya lebih siap.  Yuk,  kembangkan dirimu dengan Jobstreet! ⁠

Pertanyaan Seputar Problem Solving

  • Apa yang dimaksud dengan problem solving? ⁠ Problem solving  artinya tindakan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan profesional. ⁠
  • Apa langkah-langkah dalam problem solving? Langkah-langkah problem solving melibatkan identifikasi masalah, penyelidikan akar masalah, pembuatan daftar prioritas pemecahan masalah, analisis informasi, pembuatan solusi, memilih solusi, penerapan solusi, dan evaluasi. ⁠
  • Apa tujuan dari problem solving? ⁠ Tujuan problem solving adalah untuk mengatasi hambatan yang membuatmu kesulitan memenuhi kebutuhan penting atau meraih pencapaian tertentu. ⁠
  • Bagaimana cara meningkatkan kemampuan problem solving? ⁠ Untuk meningkatkan skill problem solving, kamu bisa rutin membaca buku, mempelajari studi kasus, dan mengikuti pelatihan khusus. ⁠
  • Strategi apa yang harus dilakukan dalam problem solving? ⁠ Terlepas dari metode yang digunakan, kamu harus bisa menganalisis informasi, melakukan riset, dan mempertimbangkan pendapat orang lain supaya keputusanmu bersifat objektif serta menguntungkan semua pihak. ⁠
  • Mengapa strategi problem solving di dunia kerja diperlukan? ⁠ Selain meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan, mengetahui strategi problem  ⁠solving yang tepat akan membantumu mencapai target dan menjaga ⁠hubungan baik  ⁠dengan orang lain. ⁠
  • Apa langkah terakhir dalam problem solving? ⁠ Langkah terakhir dalam problem solving adalah menerapkan solusi yang sudah dirancang dan mengevaluasi efektivitasnya.

Telusuri istilah pencarian teratas

Populer di jobstreet, jelajahi topik terkait, berlangganan panduan karir.

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

Maret 20, 2024

jelaskan apa itu problem solving

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

jelaskan apa itu problem solving

Problem Solving: Definisi, Tahapan dan Cara Meningkatkannya

Devi lianovanda.

July 15, 2024 • 5 minutes read

problem solving

Problem solving penting untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Yuk, ketahui tahapan problem solving dan cara meningkatkan skill ini!

Pernahkah kamu mendengar tentang kemampuan memecahkan masalah atau problem solving? Skill ini sangat dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya di dunia kerja tapi juga dalam lingkungan sekolah, perkuliahan, dan kehidupan sehari-hari. Problem solving skills membantu kita menghadapi berbagai masalah, baik yang sederhana maupun kompleks, dengan efektif. Apa sebenarnya kemampuan problem solving itu? Yuk, simak penjelasan berikut dan contohnya!

Apa Itu Problem Solving? 

Secara harfiah, problem solving artinya memecahkan masalah. Kemampuan problem solving adalah keterampilan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisisnya, dan menemukan solusi yang efektif. Untuk menemukan solusi yang tepat, kita perlu memahami masalah tersebut, mengumpulkan informasi, mengevaluasi berbagai pilihan solusi, dan kemudian mengambil keputusan serta melaksanakan solusi tersebut.

Contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa menyelesaikan konflik dengan teman atau mengatur waktu agar semua tugas bisa diselesaikan tepat waktu. 

Dengan mengembangkan kemampuan problem solving, kita bisa lebih mudah menghadapi berbagai situasi dan membuat keputusan yang lebih baik. Jadi, penting untuk terus melatih dan meningkatkan keterampilan ini dalam setiap aspek kehidupan kita, ya!

Baca juga: Mengenal 6 Emosi Dasar Manusia, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Manfaat Problem Solving Skills

Kemampuan problem solving memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 

  • Memudahkan dalam menyelesaikan masalah secara efektif;
  • Melatih berpikir kritis dan meningkatkan daya analisis;
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mencari solusi yang efektif;
  • Meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan baru;
  • Meningkatkan kolaborasi yang efektif dalam tim untuk menyelesaikan masalah dengan keahlian masing-masing;
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Tahapan Problem Solving

Menghadapi masalah memerlukan pendekatan dan langkah yang teratur. Berikut adalah enam tahap dasar yang bisa kamu ikuti: 

1. Identifikasi Masalahnya

Pertama, pahami dengan jelas masalah yang dihadapi agar solusi yang dicari tepat sasaran.

2. Lakukan Research 

Setelah memahami masalah, kumpulkan informasi dan pelajari penyebab masalah. Tanyakan kepada orang yang terlibat atau pelajari masalah serupa yang pernah terjadi.

3. Lihat Alternatif Solusi

Setelah riset, pikirkan berbagai solusi. Gunakan kreativitas dan brainstorming untuk menghasilkan beberapa solusi, termasuk alternatif jika solusi pertama gagal.

4. Buat Keputusan 

Evaluasi alternatif solusi yang ada dan pilih yang terbaik. Pertimbangkan manfaat dan risikonya. Jika bekerja dalam tim, buat keputusan bersama untuk mencapai kesepakatan.

5. Laksanakan Keputusan Tersebut

Implementasikan solusi yang dipilih dengan rencana yang matang.

6. Tunggu Hasilnya 

Amati dan evaluasi hasil dari solusi yang sudah dijalankan. Jika masalah belum teratasi, coba solusi alternatif lainnya.

Baca juga: 16 Tipe Kepribadian MBTI dan Jurusan Kuliah yang Cocok

Metode Problem Solving

Ada sangat banyak metode problem solving, namun berikut adalah 3 metode yang paling umum digunakan. Yuk, simak penjelasannya: 

1. Six Thinking Hats

Pernah dengar six thinking hats? Ini merupakan cara lama yang bagus untuk mengidentifikasi masalah. Metode ini membantu kita memikirkan sebuah masalah dari berbagai sudut pandang. 

six thinking hats

(Sumber: chanty.com)

Setiap warna topi mewakili cara berpikir yang berbeda, misalnya fokus pada fakta & data, mencari solusi kreatif, menilai sisi positif sebuah solusi, atau melihat sisi negatif dari sebuah solusi. Metode six thinking hats membantu tim mengatasi saat berdiskusi dan mempertimbangkan semua hal penting untuk memecahkan masalah yang kompleks. 

2. The 5 Whys

Metode 5 whys adalah cara sederhana untuk mencari akar masalah dengan bertanya ‘why’ atau ‘mengapa’ secara berulang. Contoh sederhana: lampu mobil mati. 

  • Mengapa lampu mobil mati? Karena bohlamnya putus. 
  • Mengapa bohlamnya putus? Karena sudah tua. 
  • Mengapa belum diganti? Karena tidak pernah dicek ke bengkel. 
  • Mengapa tidak pernah dicek ke bengkel? Karena tidak ada jadwal perawatan mobil. 
  • Mengapa tidak ada jadwal perawatan mobil? Karena kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan mobil. 

Dengan terus bertanya ‘mengapa’, akhirnya kita menemukan akar masalahnya yaitu kurang perhatian terhadap pemeliharaan mobil. Setelah mengetahui hal ini, kita bisa mencegah masalah serupa dengan melakukan pemeriksaan rutin mobil ke bengkel.

Cara ini bisa kamu terapkan ke berbagai masalah untuk menemukan akar penyebabnya dan menghindari terjadinya masalah yang berulang. 

3. Brainstorming 

Brainstorming adalah cara untuk mengumpulkan banyak ide secara spontan dari tim atau kelompok untuk menemukan solusi. Setiap orang memberikan ide tanpa penilaian. Ide-ide yang beragam ini kemudian dieksplorasi lebih lanjut untuk menemukan solusi terbaik. Setelah brainstorming, ide-ide dievaluasi untuk dipilih yang paling cocok. Ini membantu mendapatkan berbagai sudut pandang dan ide kreatif yang mungkin tidak terpikir sebelumnya.

Baca juga: Skill yang Harus Kamu Kuasai Sebelum Memulai Karir

Cara Mengasah Kemampuan Problem Solving

Problem solving merupakan salah satu soft skill yang penting untuk dikuasai setiap orang. Sama seperti kemampuan lainnya, kamu juga bisa mengasah keahlian memecahkan masalah. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Mendengarkan dengan Aktif

Mendengarkan secara aktif artinya kamu benar-benar fokus pada hal yang dikatakan orang lain, tanpa memikirkan hal-hal lain di pikiranmu atau perasaanmu sendiri. Hal ini sangat penting untuk memahami masalah dengan lebih baik sebelum mencari solusi yang tepat. 

2. Latihan Memecahkan Masalah 

Kemampuan memecahkan masalah seperti skill lainnya, bisa ditingkatkan dengan sering latihan. Kamu bisa coba menyelesaikan masalah kecil setiap hari untuk melatih otakmu berpikir dengan analitis dan kreatif. Misalnya, mencoba memecahkan teka-teki atau soal matematika yang kamu temui sehari-hari.

3. Belajar dari Orang Lain 

Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah dengan melihat bagaimana orang lain menyelesaikan masalah. Kamu bisa memperhatikan bagaimana teman atau orang lain menghadapi tantangan yang sama dan belajar dari cara mereka menangani masalah tersebut.

Nah, sekarang kamu sudah tahu banyak tentang kemampuan problem solving dan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini bisa ditingkatkan, seiring kamu menghadapi masalah, kamu akan menemukan solusi yang tepat! 

Psst, dengan melatih kemampuan problem solving, kamu juga bisa loh seperti para peserta Clash of Champions! Jangan ketinggalan episode nya dan dukung terus Champion favoritmu ya! Ikuti terus tayangan Clash of Champions episode berikutnya, di aplikasi  Ruangguru   dan Official YouTube Ruangguru!

clash of champions ruangguru

MasterClass. 2021. ‘How to Develop Problem Solving Skills: 4 Tips’ [daring]. Tautan: https://www.masterclass.com/articles/how-to-develop-problem-solving-skills#6BEBRpamom4pEjG5LQLFR2

Indeed. 2024. ‘What Are Problem Solving Skills? Definitions and Examples’ [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/resumes-cover-letters/problem-solving-skills

Chanty.com. 2023. ‘Art of Problem Solving: 11 Brilliant Problem Solving Methods and Techniques Nobody Taught You’ [daring]. Tautan: https://www.chanty.com/blog/problem-solving-techniques/

(Diakses: 15 Juli 2024)

jelaskan apa itu problem solving

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

jelaskan apa itu problem solving

Diplomat: Pengertian, Tugas, Fungsi, Gelar, dan Gajinya

jelaskan apa itu problem solving

18 Contoh Teks Editorial Singkat dan Strukturnya, Yuk Baca!

jelaskan apa itu problem solving

Soal & Pembahasan PTS Kelas 12 IPS Semester Ganjil 2024

jelaskan apa itu problem solving

News and Article

jelaskan apa itu problem solving

Problem Solving: Pengertian, Tujuan, dan Metode yang Efektif

Problem solving atau pemecahan masalah adalah kemampuan dan proses yang sering ditemui dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan kerja. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat mengidentifikasi masalah, menganalisis akar penyebabnya, dan mencari solusi yang efektif. Kemampuan kritis, kreatif, dan analitis dibutuhkan dalam proses problem solving agar mampu menyelesaikan suatu masalah dengan baik. Dalam dunia bisnis, kemampuan problem solving menjadi kunci sukses yang perlu dimiliki seorang pemimpin atau karyawan. 

Perusahaan membutuhkan proses pemecahan masalah agar operasional bisnis dapat berjalan lancar serta mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan problem solving sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang kompleks. Kenali lebih lanjut tentang apa itu problem solving , tujuan, metode, serta langkah problem solving yang efektif.

Apa yang Dimaksud dengan Problem Solving?

Pengertian problem solving atau pemecahan masalah artinya proses mencari jalan keluar untuk mengurangi atau menghilangkan hambatan yang menghalangi tercapainya tujuan. Problem solving bukan hanya sebuah proses, tetapi juga kemampuan untuk menemukan solusi terbaik dalam memecahkan sebuah masalah. Pada konteks bisnis, sebuah masalah memunculkan jarak antara hasil yang diinginkan dengan hasil yang sudah didapatkan. 

Pemecahan masalah yang efektif membutuhkan kemampuan seperti komunikasi aktif, pemikiran analitik dan kreatif, decision making , hingga kerja sama. Langkah-langkah problem solving mencakup identifikasi masalah, menentukan akar permasalahan, mengevaluasi pilihan solusi dan menentukan solusi terbaik, hingga menerapkan solusi tersebut. Problem solving yang efektif diyakini mampu mengatasi tantangan yang sedang dihadapi.

Apa Tujuan dari Problem Solving?

Tujuan utama dari problem solving adalah mengurangi atau menghapus masalah yang menghambat terwujudnya hasil yang diinginkan. Pendekatan problem solving di dalam organisasi juga penting untuk menangani masalah yang perlu diselesaikan dengan cepat atau tergolong kompleks. Misalnya, seorang pengusaha baru kesulitan meningkatkan kredibilitas bisnis karena alamat bisnisnya yang kurang profesional. Solusi dari proses pemecahan masalah tersebut adalah memilih layanan sewa kantor atau virtual office untuk meningkatkan reputasi bisnisnya

Pemecahan masalah juga berkaitan erat dalam meningkatkan kualitas decision making . Hal ini tidak hanya mendorong efisiensi dan produktivitas perusahaan, tetapi juga membantu pemilihan solusi terbaik berdasarkan data dan analisis akurat. Dengan demikian, perusahaan bisa menghasilkan solusi paling efektif dengan meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.

Metode Apa yang Digunakan dalam Pemecahan Masalah?

Beberapa teknik problem solving digunakan untuk memecahkan berbagai jenis masalah, yaitu:

  • Trial and Error : Teknik ini berfokus pada mencoba berbagai alternatif solusi dalam menghadapi suatu masalah. Solusi dari trial and error bisa tidak berhasil di kesempatan pertama, sehingga solusi yang gagal disingkirkan hingga mencapai solusi terbaik.
  • Analisis SWOT: SWOT terdiri atas strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis SWOT dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan dari tiap solusi dalam problem solving .
  • Analisis 5W: Pendekatan problem solving 5W atau 5 why (mengapa) mempermudah proses identifikasi akar masalah. Artinya, Anda mempertanyakan mengapa masalah ini terjadi sebanyak 5 kali hingga menemukan akar permasalahan tersebut. 
  • Analisis 5W+1H: Metode ini menekankan 6 pertanyaan untuk memecahkan sebuah masalah, yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), how (bagaimana).
  • Linear Thinking : Teknik ini adalah pendekatan problem solving terstruktur untuk menangani masalah tertentu. Linear thinking bergantung pada pemikiran logis dan analisis data. Masalah yang cocok dipecahkan dengan linear thinking adalah masalah dengan penyebab yang jelas dan alternatif solusi yang siap dipilih.
  • Diagram Tulang Ikan: Jenis diagram ini digunakan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dengan membuat struktur analisis tulang ikan berisi kategori faktor penyebab terjadinya masalah. Contoh kategori yang umum adalah faktor orang, proses atau metode, mesin atau alat, bahan, pengukuran, dan lingkungan.

Bagaimana Tahapan Pemecahan Masalah?

Guna membantu pemecahan masalah yang efektif, Anda dapat mengikuti langkah-langkah problem solving berikut ini:

Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam pemecahan masalah   yang efektif adalah mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan serta menentukan akar permasalahan. Pada langkah ini, penting untuk memisahkan fakta dari opini serta mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Anda dapat menggunakan teknik seperti 5W atau 5W+1H untuk melihat akar permasalahan dari hambatan yang dihadapi. Langkah ini akan memandu Anda dalam proses pemecahan masalah   dan menemukan solusi terbaik.

Lakukan Brainstorming

Brainstorming merupakan langkah problem solving kolaboratif dengan mengumpulkan berbagai solusi inovatif untuk memecahkan sebuah masalah. Semua pihak yang terlibat dalam diskusi problem solving dapat menyampaikan ide secara bebas dan terbuka untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Dalam langkah ini, penting untuk menghasilkan ide atau solusi potensial sebanyak-banyaknya agar lebih banyak alternatif solusi untuk dipilih.

Buat Daftar Alternatif Solusi

Langkah berikutnya adalah mempertimbangkan semua alternatif solusi yang dimiliki. Pada proses ini, Anda perlu melihat perspektif berbeda pada tiap alternatif solusi yang ada. Solusi yang dimiliki tidak harus memberikan dampak langsung, tetapi memberikan efek pada jangka panjang. Saat menentukan solusi, pertimbangkan juga dampak terhadap masalah serta sumber daya, waktu, dan usaha yang dibutuhkan untuk menerapkan solusi tersebut.

Evaluasi Alternatif Solusi yang Ada

Selanjutnya, persempit alternatif solusi Anda dan lakukan evaluasi terhadap solusi tersebut. Anda dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti misalnya apakah solusi ini sejalan dengan tujuan yang diinginkan, apakah solusi ini realistis dan bisa diterapkan dengan sumber daya yang ada, atau memastikan apakah solusi ini bisa memecahkan masalah tanpa memicu masalah baru. 

Terapkan Solusi dan Lakukan Pemantauan

Setelah menentukan solusi yang tepat, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi untuk menerapkan solusi tersebut. Penting untuk memastikan semua pihak yang terlibat dalam memahami peran dan tanggung jawab masing-masing di dalam strategi tersebut. Tidak hanya itu, Anda juga perlu memantau apakah solusi berjalan efektif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Lakukan penyesuaian atau modifikasi jika diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dari solusi tersebut.

Effist Suite: Tempat Ideal untuk Berdiskusi dan Menyelesaikan Masalah dengan Tim Anda!

Proses berdiskusi dan menyelesaikan masalah secara efektif adalah salah satu kunci mendukung keberhasilan dalam jangka panjang. Dalam hal ini, Effist Suite Office hadir sebagai solusi ideal bagi Anda yang mencari tempat nyaman untuk memfasilitasi diskusi pemecahan masalah   yang kondusif.

Effist Suite Office menyediakan layanan meeting room   dengan kapasitas yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan meeting Anda, mulai dari ruang kecil untuk diskusi tim hingga ruang besar untuk presentasi atau workshop. Kami juga memastikan meeting Anda berjalan lancar dengan fasilitas lengkap dan memadai, seperti LCD proyektor, peralatan video konferensi, hingga internet berkecepatan tinggi. Kami juga menyediakan berbagai paket meeting yang mencakup makan siang gratis, coffee break , air mineral, catatan, dan permen untuk memastikan kenyamanan dan produktivitas Anda selama pertemuan.

Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan meeting room Effist untuk memfasilitasi meeting Anda. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi email [email protected] atau kunjungi halaman “ Book Tour ”. 

Editor: Cardila Ladini

Recent Posts

Inovasi Produk: Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis

Inovasi Produk: Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis

30 August 2024

6 Tips Menentukan Model Bisnis yang Tepat

6 Tips Menentukan Model Bisnis yang Tepat

7 Prospek Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan

7 Prospek Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan

23 August 2024

04 Mar 2022

Apa itu problem solving manfaat dan penerapannya.

Artikel - FAS,

Artikel - FET,

Artikel - FOB,

Artikel - FOE,

 alt=

Masalah dapat didefinisikan sebagai situasi atau tantangan yang memerlukan tindakan atau pemecahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, masalah dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang melibatkan identifikasi, pemahaman, dan penyelesaian suatu masalah.

Proses penyelesaian masalah dimulai dengan pengenalan masalah, kemudian analisis masalah untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang mungkin. Setelah itu, langkah-langkah konkret diambil untuk menerapkan solusi tersebut, dan hasilnya dievaluasi untuk memastikan bahwa masalah telah diselesaikan secara efektif.

Dalam penyelesaian masalah, berbagai keterampilan dapat diperlukan, termasuk kreativitas, pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk membangun dan menguji solusi. Ini adalah proses penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Kemampuan untuk mengatasi masalah dengan efektif dapat membantu seseorang mengatasi masalah, mencapai tujuan, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Bagaimana Proses Problem Solving Terjadi?

Untuk mengatasi masalah atau situasi tantangan, seringkali seseorang menggunakan proses penyelesaian masalah. Pada tahap pertama, masalah diidentifikasi. Ini berarti masalah dikenali dengan jelas. Setelah itu, analisis masalah dilakukan untuk memahami sumber masalah, serta akibatnya. 

Pada tahap ketiga, ide kreatif digunakan untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi. Setelah itu, evaluasi solusi dilakukan untuk menentukan solusi terbaik berdasarkan hasilnya. Tahap berikutnya adalah menerapkan solusi melalui rencana tindakan yang jelas, dan terakhir, evaluasi hasilnya. 

Proses penyelesaian masalah membantu orang mengatasi masalah dengan cara yang terorganisir dan efektif, menghasilkan solusi yang lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Manfaat Problem Solving

Manfaat Problem Solving

Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau:

1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah  

Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri, mencari solusi yang lebih baik, dan mengurangi tingkat stres yang dihadapi ketika menghadapi masalah.

2. Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Proses analisis dan evaluasi yang dikenal sebagai penyelesaian masalah membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional, seperti memilih karir, investasi, atau keputusan-keputusan penting lain dalam hidup.

3. Meningkatkan Kreativitas 

Saat menghadapi masalah, seseorang seringkali harus berpikir kreatif untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan kreatif dan inovasi.

4. Meningkatkan Komunikasi 

Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, penyelesaian masalah sering melibatkan kerja tim, di mana orang harus berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

5. Meningkatkan Produktivitas

Dengan memecahkan masalah secara efektif, individu dan kelompok dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang berkontribusi pada pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan.

6. Meningkatkan Kepercayaan Diri 

Mengatasi masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ini karena mereka sadar bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan.

7. Pengembangan Karier

Dalam konteks karir, kemampuan pemecahan masalah sangat dihargai. Orang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.

8. Meningkatkan Kualitas Hidup 

Kemampuan menyelesaikan masalah dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Ini karena kemampuan pemecahan masalah memungkinkan orang untuk mengatasi masalah yang mungkin menghalangi mereka dari mencapai tujuan dan kebahagiaan pribadi mereka.

Oleh karena itu, mempelajari kemampuan menyelesaikan masalah adalah langkah yang bagus untuk membangun diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penerapan Problem Solving di Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, memecahkan masalah berarti mengatasi berbagai situasi dan masalah. Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas. Ini berarti merumuskan masalah dengan tepat, menemukan sumbernya, dan memahami bagaimana masalah tersebut akan mempengaruhi kehidupan kita. Misalnya, beban kerja yang berlebihan adalah masalah jika seseorang mengalami stres karena terlalu banyak tugas yang harus mereka selesaikan.

Analisis dilakukan setelah masalah ditemukan. Ini mencakup mengumpulkan informasi, memikirkan solusi yang mungkin, dan memahami akibat dari setiap solusi. Orang mungkin perlu mempertimbangkan contoh di atas atau meminta bantuan rekan kerja.

Selanjutnya, langkah ketiga adalah membuat dan menerapkan solusi. Ini mencakup membuat rencana tindakan yang jelas, mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi masalah, dan dengan konsisten mengikuti rencana tersebut. Mengatur prioritas tugas, menggunakan alat manajemen waktu, atau berbicara dengan atasan tentang cara memberikan tugas yang lebih seimbang adalah beberapa solusi untuk beban kerja yang berlebihan.

Terakhir, refleksi dan evaluasi adalah langkah penting dalam menyelesaikan masalah. Setelah penerapan solusi, sangat penting untuk menilai apakah masalah telah diselesaikan dengan baik dan apakah solusi itu efektif. Jika hasil yang diinginkan belum dicapai, orang harus siap untuk merevisi rencana dan mencari solusi yang lebih baik atau perbaikan.

Problem solving membantu orang mengatasi masalah dengan lebih baik, mengurangi stres, meningkatkan kualitas hidup, dan membuat keputusan yang lebih baik. Ini juga membantu mereka tumbuh dalam keterampilan penting yang mereka miliki secara pribadi dan profesional. Problem solving dapat menjadi alat yang kuat untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari jika dilakukan dengan cara yang sistematis dan berpikir kritis.

Sampoerna University

Sampoerna University adalah sebuah universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggul. Kami adalah universitas swasta, non-denominasi, nirlaba yang berlisensi dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

Sampoerna University menawarkan berbagai program sarjana dan magister di bidang-bidang seperti bisnis , teknologi informasi , kreativitas dan desain , serta studi kelas dunia. Universitas ini menempatkan fokus pada pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada industri, dengan tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa berhasil dalam karir mereka.

Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi mahasiswa, dengan dukungan fasilitas modern dan fakultas yang berkualitas. Kami juga memberikan beasiswa dan program bantuan keuangan untuk mendukung aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa berprestasi.

Dalam beberapa tahun sejak didirikan, Sampoerna University telah menjadi pilihan pendidikan tinggi yang menarik bagi calon mahasiswa di Indonesia. Dengan pendekatan pembelajaran yang inovatif, koneksi industri yang kuat, dan fokus pada pengembangan karir, kami memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Segera daftar untuk ikut proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini . Admission Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.

Jadwalkan dengan kami kapanpun kamu ingin visit tour kampus on-site atau virtual!

Recent Post

Featured Image

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Featured Image

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Featured Image

7 Bisnis Model Yang Paling Populer

Share This Article

Recent More

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Jun, 20 2024

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat...

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game...

jelaskan apa itu problem solving

Jun, 15 2024

Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi...

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Problem Solving (Pemecahan Masalah) : Pengertian, Indikator, Faktor, dsb

jelaskan apa itu problem solving

Daftar Isi ⇅ show

Salah satu keterampilan yang digaungkan untuk menghadapi era pendidikan abad 21 adalah problem solving atau pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan salah satu skill set penting untuk menghadapi tuntutan hidup di zaman yang serba cepat ini. Mengapa? Karena kecepatan dan ketelitian merupakan hal yang amat berbenturan, dan ketika kita ingin mewujudkannya, maka akan timbul banyak permasalahan, yakni kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dengan demikian keterampilan problem solving amatlah dibutuhkan di masa ini.

Namun demikian tidak usah menyalahkan kebutuhan abad 21, revolusi industri 4.0, atau pengaruh globalisasi juga pada dasarnya setiap orang akan menghadapi masalah. Kita semua akan selalu menemui masalah dalam kehidupan sehari-hari dan akan selalu berusaha untuk memecahkannya. Tentunya tingkat kesulitannya amatlah beragam, mulai dari yang sudah memiliki langkah untuk menyelesaikannya, hingga masalah baru yang lebih sulit untuk dipecahkan.

Oleh karena itu problem solving serta kemampuan memecahkan masalah merupakan konsep dan keterampilan penting yang harus dipahami dan dikuasai. Berikut adalah berbagai uraian mengenai problem solving atau pemecahan masalah mulai dari pengertian, indikator, hingga faktor-faktor yang memengaruhinya.

Pengertian Problem Solving

Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

Sementara itu menurut Lucenario dkk (dalam Khoiriyah & Husana, 2018, hlm. 151) problem solving adalah aktivitas yang membutuhkan seseorang antuk memilih jalan keluar yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya yang berarti melakukan pergerakan antara keadaan sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Hal ini berkaitan dengan definisi masalah yang berarti kenyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan problem solving berusaha untuk memperbaiki kenyataan tersebut menjadi sesuai dengan harapan.

Selanjutnya, menurut Solso (dalam Mawaddah, 2015) pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menentukan solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Tentunya solusi spesifik berarti solusi yang sesuai dengan masalah yang terjadi. Selain itu, Gagne dalam (Made, 2016, hlm. 52) mengemukakan bahwa problem solving dapat dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Kombinasi dari sejumlah aturan dapat dipahami sebagai algoritma atau langkah-langkah yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa problem solving adalah aktivitas proses berpikir untuk mencari solusi berupa suatu prosedur atau langkah yang spesifik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Jenis Masalah

Terdapat beberapa jenis masalah, yaitu:

  • Masalah yang prosedur pemecahannya sudah ada dan telah diketahui siswa;
  • Masalah yang prosedur pemecahannya belum diketahui oleh siswa;
  • Masalah yang sama sekali belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Tentunya dalam pendidikan abad 21, kemampuan pemecahan masalah yang diharapkan dapat dikuasai adalah penyelesaian masalah terhadap masalah yang belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Indikator Problem Solving

Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa seseorang atau dalam bidang pendidikan spesifiknya peserta didik telah mampu menggunakan kemampuan problem solvingnya? Terdapat indikator yang dapat mencirikan bahwa seseorang tengah mempraktikan kemampuan pemecahan masalah. Menurut Johnson & Johnson (Tawil & Liliasari, 2013, hlm. 93) indikator-indikator penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • “Mampu mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji. Dalam hal ini, peserta didik harus mampu mendefinisikan beberapa masalah mengenai isu-isu hangat yang terjadi di lingkungannya;
  • “Mampu mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah”. Jika hal yang pertama dilakukan adalah mengindentifikasi masalah, maka selanjutnya peserta didik harus dapat menyelidiki ataupun menemukan sebab atau alasan terjadi suatu permasalahan tersebut sehingga bisa mencari solusi;
  • “Mampu merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas”. Mengatasi suatu permasalahan tentunya bisa melakukan berbagai hal sesuai tingkat permasalahan yang ada. Strategi yang dilakukan pun bisa berbedabeda sehingga perlu adanya alternatif strategi yang lain jika salah satu strategi tidak dapat berhasil mengatasi suatu permasalahan tersebut;
  • “Mampu menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan”. Pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam memecahkan suatu masalah karena menentukan strategi yang paling baik dari beberapa alternatif strategi yang ada;
  • “Mampu melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil”. Evaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki hal-hal yang salah dari kegiatan proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah. Sehingga akan menjadi cerminan untuk selanjutnya agar melakukan strategi yang lebih baik lagi.

Tabel Indikator Problem Solving

Jika disusun dalam tabel indikator seperti layaknya indikator-indikator lainnya dalam bidang pendidikan, maka indikator penyelesaian masalah dapat dijabarkan sebagai berikut.

No.Indikator Kemampuan Pemecahan MasalahKeterangan
1Mendefinisikan masalahMerumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji
2Merumuskan alternatif strategiMenguji setiap tindakan yang telah dirumuskan
3Menentukan dan menerapkan strategi pilihanPengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan
4Melakukan evaluasiEvaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki halhal yang salah dari kegiatan proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah

Sumber: Tawil & Liliasari, (2013, hlm. 93)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Problem Solving

Menurut Kartika,(2017, hlm. 327) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut.

  • Pengalaman Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal wacana atau soal aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan terhadap biolohi dapat menghambat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Motivasi Dorongan yang kuat dari dalam diri seperti menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya bisa, maupun dorongan dari luar diri (eksternal) seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah.
  • Kemampuan memahami masalah Kemampuan siswa terhadap konsep-konsep soal, tugas, atau permasalahan nyata yang berbeda-beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. keterampilan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
  • Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu hal apapun sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Sikap mandiri dapat membuat seseorang mampu menghadapi masalah yang ada. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki sikap mandiri, dia tidak mampu menghadapi jika ada masalah.
  • Kepercayaan diri Kepercayaan diri akan memperkuat motivasi mencapai keberhasilan, karena semakin tinggi kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, semakin kuat pula semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Langkah-langkah Problem Solving

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • Memahami Masalah Langkah ini sangat menekankan kesuksesan memperoleh solusi masalah. Langkah ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta – fakta menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. Setiap masalah yang ditulis, bahkan yang paling mudah sekalipun harus dibaca berulang kali dan informasi yang terdapat dalam masalah dipelajari dengan seksama. Biasanya siswa harus menyatakan kembali masalah dalam bahasanya sendiri.
  • Membuat Rencana Pemecahan Masalahi Langkah ini perlu dilakukan dengan percaya diri ketika masalah sudah dapat dipahami. Rencana solusi dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Jika masalah tersebut adalah masalah rutin dengan tugas menulis kalimat matematika terbuka, maka perlu dilakukan penerjemah masalah menjadi bahasa matematika. Jika masalah yang dihadapi adalah masalah nonrutin, maka suatu rencana perlu dibuat, bahkan kadang strategi baru perlu digambarkan.
  • Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalahi Untuk mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat dalam langkah harus dilaksanakan dengan hati-hati. Untuk melalui, estimasi solusi yang dibuat sangat perlu. Diagram, tabel, atau urutan dibangun secara seksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. Tabel digunakan jika perlu. Jika solusi memerlukan komputasi, kebanyakan individu akan menggunakan kalkulator untuk menghitung daripada menghitung dengan kertas dan pensil dan mengurangi kekhawatiran yang sering terjadi dalam pemecahan masalah. Jika muncul ketidakkonsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.
  • Melihat (mengecek) Kembali Selama langkah ini berlangsung, solusi masalah harus dipertimbangkan. Perhitungan harus dicek kembali. Melakukan pengecekan dapat melibatkan pemecahan yang menentukan akurasi dari komputasi dengan menghitung ulang. Jika membuat estimasi, maka bandingkan dengan solusi. Solusi harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan. Bagian penting dari langkah ini adalah ekstensi. Ini melibatkan pencarian alternatif pemecahan masalah.
  • Handayani, Kartika. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika. SEMNASTIKA 2017, 06 May 2017, Medan.
  • Khoiriyah, A. J., & Husamah, H. (2018). Problem-based learning: creative thinking skills, problem-solving skills, and learning outcome of seventh grade students. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 4(2), 151–160. https://doi.org/10.22219/jpbi.v4i2.5804
  • Made, W. (2016). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. PT Bumi Aksara.
  • Mawaddah, Siti. (2015). Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran genaratif (generative learning ) di smp. Jurnal Pendidikan Matematika, 3 (2)
  • Tawil, M. & Liliasari. (2013). Berpikir Kompleks. Makassar: Badan Penerbit Universitas Makassar.
  • Uno, Hamzah. 2014. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. cetakan ke-10. Jakarta: Bumi Aksara.

Artikel Terkait

Leave a comment.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Logo Sekawan Studio HD WebP

Apa itu Problem Solving dan Cara Menghasilkan Strategi Terbaik

  • Terakhir Diperbarui: Februari 9, 2024
  • Ayu Firda Amalia

problem solving

Munculnya permasalahan menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kita yang sedang bergelut di dalam bisnis maupun organisasi. Pada dasarnya, suatu masalah mempunyai solusi masing-masing terlebih dalam hal konteks. Tidak hanya untuk pebisnis, pelajar atau mahasiswa juga perlu untuk memahami adanya problem solving untuk mengatasi permasalahan. 

Lantas bagaimana model pembelajaran model solving dengan menggunakan metode problem solving ? Artikel ini akan menjelaskan strategi untuk melakukan problem solving .

Problem Solving

Problem Solving

Problem Solving adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Kemampuan ini sangat penting khususnya di dalam dunia kerja. Pada dasarnya semua pekerjaan membutuhkan keahlian dalam problem solving terutama dalam aktivitas setiap hari. Problem Solving dalam bahasa indonesia berarti kemampuan memecahkan masalah.

Dengan demikian, dapat memberikan penyelesaian terkait identifikasi masalah, penyebab, serta yang paling penting menentukan prioritas solusi masalah. Selain itu, juga tentunya membutuhkan model-model pembelajaran problem solving .

Model Pembelajaran Model Solving

Model Problem Solving

Dalam melakukan Problem Solving , tentunya terdapat berbagai model untuk melakukannya, antara lain:

1. Mendefinisikan Masalah

Pertama, harus mendefinisikan masalah apa yang sedang terjadi. Analisis dari berbagai persepsi dan tidak hanya melihat pada satu arah. Bisa jadi dalam menerapkan problem solving, masalah bisa saling memberikan dampak di berbagai bagian dalam perusahaan. 

Model pembelajaran pemecahan masalah  pertama, masih bersifat secara umum kita belum mengetahui secara detail permasalahan. Identifikasi masalah dalam hal ini masih belum spesifik untuk analisis rinci masalah, hanya saja secara deskriptif dilakukan.

2. Mengumpulkan Masalah 

Memerlukan kejelasan informasi dari masalah. Model pemecahan masalah ini dapat anda gunakan untuk memerinci dan membuat analisa secara detail dan lengkap dari berbagai perspektif ataupun dalam berbagai sudut. Hal ini bertujuan agar identifikasi penyebab masalah dapat terdefinisi dengan mudah. 

Data-data dikumpulkan menurut masalahnya berdasarkan adakah bukti yang menunjang permasalahan. Lama waktu masalah tersebut muncul, serta adakah dampak langsung maupun tak langsung.

Biasanya, pada tahapan ini dianjurkan untuk membuat Root Cause Analysis serta mengumpulkan individu dari berbagai divisi dalam sebuah perusahaan. Adanya bantuan close friend dalam setiap divisi juga mampu membantu mempermudah proses analis ini. 

3. Identifikasi Penyebab 

Tahap model problem solving ketiga yaitu dengan mengidentifikasi penyebab dari permasalahan yang muncul.  Yang harus anda lakukan yaitu penjabaran alur kejadian dari masalah. Mulai dari masalah utama, bagaimana kondisi saat itu di perusahaan. 

Nah, yang paling penting apakah ada permasalahan beruntun yang terjadi setelah masalah utama. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah sehingga semakin kita menggali banyak, maka semakin kita akan menemukan akar permasalahan yang terjadi sebenarnya.

4. Mengidentifikasikan Akar Permasalahan

Model pembelajaran pemecahan masalah selanjutnya yaitu root cause . Setelah menemukan beberapa faktor klausa yang ada, hal yang dapat anda lakukan selanjutnya yaitu menganalisis lebih dalam penyebab keberadaan faktor-faktor klausa tersebut. Selain itu, temukan beberapa alasan yang menjadi dasar kebenaran sehingga memunculkan masalah tersebut.

5. Mengimplementasikan Solusi 

Terakhir, model problem solving yang dapat anda gunakan yaitu mengimplementasi solusi. Sebelumnya, analisa faktor apa yang bisa anda lakukan untuk pencegahan muncul masalah yang terulang. Pastikan masalah itu tidak terjadi dalam waktu kedepannya. Selanjutnya, bagaimana solusi tersebut dapat selaras dengan lingkungan perusahaan sehingga dapat berjalan. 

Peran seseorang siapa yang akan bertanggung jawab juga penting definisikan terkait solusinya. Strategi yang anda susun berdasarkan solusi yang terbaik dengan memperhatikan resiko yang ada. Pada dasarnya, tujuan dari problem solving adalah menemukan solusi paling baik atas munculnya suatu permasalahan. 

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Selain menggunakan model problem solving, terdapat pula metode maupun teknik untuk melakukan penerapan pemecahan masalah , antara lain:

1. Design Thinking

Design thinking merupakan salah satu metode yang dapat anda gunakan untuk pemecahan suatu masalah yang menekankan pendekatan dari sisi pengguna (user ). Proses yang membutuhkan pemahaman dari pengguna secara garis besar dan menganalisa kembali permasalahan serta merancang strategi penyelesaiannya. Ada beberapa tahapan dalam design thinking, seperti:

Pada tahap ini, mengharuskan anda untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai empati terkait masalah yang akan anda selesaikan. Biasanya lebih memfokuskan melalui pengamatan.

Selanjutnya, mulai mengumpulkan informasi-informasi dari adanya proses empati yang telah anda lakukan sebelumnya. Umumnya, tahapan ini menganalisa masalah yang dianggap sebagai kebutuhan penyelesaian.

Designer mulai memunculkan ide penyelesaian masalah. Berasal dari proses empati, kemudian melakukan analisis dan selanjutnya memunculkan ide untuk solusi permasalahan.

Setelah designer membuat ide, selanjutnya dapat mengimplementasikan ide dalam bentuk prototype . Pada tahap ini, desain memberikan gambaran mengenai kendala yang ada pada masalah tersebut dan menjelaskan terkait solusi masalah.

Setelah dihasilkan tampilan, kemudian prototype tersebut diuji apakah nantinya akan menghasilkan kesesuaian dengan solusi masalah. Biasanya, tahap akhir ini menghasilkan perubahan maupun penyempurnaan untuk pemahaman yang lebih mengenai solusi dan penggunaan produk.

2. Solution-Based Thinking

Salah satu metode problem solving berdasarkan solusi, pasalnya setiap orang yang mempunyai masalah akan memfokuskannya pada solusi yang akan mereka dapatkan dengan capaian kata berhasil.

3. Linear Thinking

Linear thinking adalah metode sederhana untuk menerapkan pemecahan masalah . Masalah apa yang sedang terjadi kemudian terus menggali informasi terkait dengan permasalahan tersebut sampai ditemukannya ada masalah kausal dalam informasinya. Setelah itu, adanya klausul tersebut dapat dijadikan sebagai strategi solusi akan dilakukan sebagai penyelesaian masalah.

Kesimpulan 

Problem solving adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan cara yang efektif untuk solusi sebuah permasalahan tersebut. Dalam penerapannya, dibutuhkan model pembelajaran pemecahan masalah   agar bisa dilakukan dengan tepat. Ada tiga teknik pelaksanaan pemecahan masalah yaitu design thinking, solution-based thinking , dan linear thinking. Permasalahan dalam sehari-hari dapat diatasi dengan tepat dengan menerapkan problem solving untuk menghasilkan solusinya.

Sekawan Studio menyediakan jasa maintenance website untuk membantu meningkatkan trafik situs anda secara berkelanjutan. Hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
  • Tags: Manajemen Proyek

Picture of Ayu Firda Amalia

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik .

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Anda Mungkin juga Menyukai .

gambar erp

ERP: Pengertian, Tujuan, Manfaat, & Benefitnya dalam Bisnis

gambar model bisnis

Model bisnis: Pengertian, Prinsip, Contoh, dan Manfaatnya

brainstorming

Brainstorming: Definisi, Tujuan, Metode, dan Contohnya

  • +62 813-9399-7887
  • [email protected]

Logo Sekawan Studio

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Cluster Coding Factory, KEK Singhasari, Jl. Raya Klampok, RT.04/RW.04, Pasrepan, Klampok, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153

Daftarkan diri gratis dan dapatkan keuntungan dari program kami.

  • Program Afiliasi
  • Program Partnership
  • Penawaran Terbatas

Mari wujudkan idemu .

Raih keuntungan bersama kami .

Dicoding Indonesia

  • Belajar Sekarang

Apa itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

' src=

Mempunyai skill problem solving sangat penting, terutama jika kamu ingin menjadi seorang technopreneur . Hal ini karena seorang technopreneur setiap harinya akan menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keputusan dengan cepat dan tepat. 

Namun, bukan hanya seorang technopreneur saja yang harus memiliki skill problem solving , melainkan setiap orang pun harus memilikinya. Terutama untuk kamu yang akan memasuki dunia kerja karena itu merupakan skill fundamental ketika menghadapi kesulitan saat bekerja. 

Sebagai contohnya, ketika kamu kewalahan menyelesaikan pekerjaanmu sehingga sulit membagi waktu dan membuatmu stres . Nah, jika hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu membicarakanya dengan manajermu mengenai beban pekerjaan yang terlalu berat dan jelaskan alasan hal tersebut bisa terjadi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Apa sih sebenarnya arti dari problem solving itu sendiri? Lalu, bagaimana cara meningkatkan skill problem solving ? Yuk, mari kita simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun, sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah berikut jika menghadapi masalah:

  • memahami situasi;
  • mengidentifikasi akar masalah;
  • mengembangkan rencana yang efektif; dan
  • terakhir, melakukan eksekusi.

Nah, jika sudah belajar cara memecahkan masalah menjadi lebih kecil dan dapat dikelola, nantinya ketika menghadapi masalah yang rumit, kamu akan dapat memecahkan masalah tersebut dengan lebih mudah dan efektif.

Apabila kamu sudah mempelajari pendekatan dasar problem solving di atas dan menjadi seorang problem solver , rasa panik akan berkurang dan kepercayaan diri pun meningkat ketika menghadapi berbagai masalah dalam hidup, baik itu pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Maka dari itu, sangat penting untuk kita meningkatkan skill problem solving. Namun, sebelum itu kita akan bahas dulu beberapa tipe orang ketika menghadapi masalah menurut Ken Watanabe dalam bukunya, Problem Solving 101 .

Tipe-tipe Orang Menghadapi Masalah 

1. nona pengeluh ( miss sigh).

Tipe orang yang suka mengeluh ketika menghadapi masalah

Miss Sigh ini mempunyai sifat langsung menyerah ketika menghadapi masalah. Karakter ini biasanya kurang mampu mengendalikan hidupnya dan sering menyalahkan orang lain atas hal-hal buruk yang terjadi kepadanya.

Miss Sigh sebenarnya mempunyai banyak ide yang bagus, tetapi takut bila gagal nanti orang-orang akan menertawakannya. Jadi, alih-alih berbicara atau mengambil tindakan, dia hanya duduk mengasihani dirinya dan menghela nafas dengan berkata, “ Aku kayaknya ga akan pernah bisa melakukannya. ”

2. Tuan Kritik ( Mr. Critic )

tipe problem solving mr critic

Mr. Critic berbeda dengan Miss Sigh, dia tidak pernah takut untuk berbicara. Mr. Critic adalah seorang kritikus profesional yang siap menunjukkan kesalahan dan menjatuhkan ide orang lain jika dia menemukan kekurangan dan akan berkata, “ Kan, sudah saya bilang coding -an kaya gitu gak akan jalan. ”

Tipe ini biasanya selalu menunjukkan kesalahan orang lain, sedangkan dirinya tidak melakukan pekerjaan apa pun. Bisa saja karena menyelesaikan pekerjaan tidak semudah mengatakannya atau dia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa dia sendiri sering melakukan kesalahan.

3. Nona Pemimpi ( Miss Dreamer )

tipe problem solving miss dreamer

Miss Dreamer adalah seseorang yang hidup di dunia mimpi. Dia memiliki banyak ide cemerlang dalam otaknya, tetapi tidak ada satu pun dari ide tersebut yang dijalankan. 

Miss Dreamer tidak pernah berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mengubah mimpinya menjadi tindakan yang nyata. Kata-kata yang biasa diucapkannya, seperti “ Saya ingin menjadi seorang programmer yang andal. ”, tetapi tidak pernah memulai belajar pemrograman .

4. Tuan Maju Terus ( Mr. Go Getter)

tipe problem solving mr go getter

Mr. Go Getter merupakan seseorang yang tidak khawatir tentang masalah dan juga pikiran-pikiran negatif. Tipe ini selalu mengambil tindakan jika terjadi masalah. Tindakan proaktif Mr. Go Getter sangat baik, tetapi dia tidak berpikir dulu sebelum bertindak.

Karena dia berprinsip bahwa berpikir hanya membuang-buang waktu saja, jadi lebih baik menurutnya untuk langsung melakukan tindakan. Namun, jika dia memberikan sedikit waktu untuk berpikir, mungkin dia akan mendapatkan solusi yang lebih efektif.

5. Anak-anak Pemecah Masalah ( Problem Solving Kids )

cara yang benar dalam menghadapi masalah

Tipe terakhir ini fokus dengan solusi ketika menghadapi masalah untuk mencapai tujuannya. Mereka mengatasi masalahnya dengan tenang dan akan mencari dulu letak akar masalahnya. Setelah itu, mereka akan membuat rencana yang efektif sebelum mengambil tindakan, dan kemudian mengeksekusinya segera.

Problem solving kids selalu fokus pada hal yang bisa diubah di masa depan daripada hal yang sudah terjadi di masa lalu. Setelah mengambil tindakan, mereka akan terus mengevaluasinya agar bisa mendapatkan solusi yang efektif ketika menghadapi masalah berikutnya. 

Nah, kira-kira kamu termasuk tipe yang mana nih ketika menghadapi masalah? Jika sudah tahu tipemu, kami akan kasih tips untuk meningkatkan kemampuan problem solving ini.

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Problem solving merupakan sebuah soft skill yang dapat dikembangkan melalui sebuah proses yang sederhana. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan skill problem solving kamu.

1. Cobalah untuk mengubah mindset kamu

Saat melihat suatu masalah sebagai beban yang membuat kamu frustrasi, secara tidak sadar kamu akan menghindarinya. Namun, jika kamu mengubah mindset untuk melihat sebuah masalah sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, beban itu bisa berkurang. 

Tentunya setelah mengubah mindset , kamu dapat memecah dan menganalisis masalah dengan lebih mudah sehingga membuat kamu merasa tidak terbebani.

2. Analisis masalah dengan langkah demi langkah

Jangan melihat masalah sebagai suatu kesatuan besar yang perlu diperbaiki. Hal itu, dapat menghalangi kamu ketika ingin untuk mencoba menyelesaikannya. 

Sebaliknya, jika kamu memecahkan masalah dengan langkah demi langkah, seperti mengidentifikasi masalah, mencari akar penyebabnya, dan menemukan solusi yang tepat, potongan-potongan langkah kecil yang kamu lakukan itu berkembang menjadi solusi akhir secara keseluruhan.

3. Jangan malu menerima feedback

Kesampingkan dulu ego kamu dan mintalah bantuan orang lain ketika kesulitan. Cobalah bertanya kepada teman, keluarga, ataupun rekan kerja ketika kamu tidak dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi. 

Kadang, berdiskusi dengan orang lain dapat membawa ide-ide segar dan sudut pandang baru yang tidak akan pernah kamu temui.

4. Amati cara orang lain menghadapi masalah 

Kamu mungkin memiliki rekan kerja yang ahli dalam memecahkan masalah. Mengamati cara orang tersebut menyelesaikan masalah dan mempelajarinya dapat membantumu untuk meningkatkan keterampilan problem solving. Siapa tahu, kamu pun bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka. 

Nah, jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu problem solving. Kemampuan ini sangat berguna untuk kamu. Tidak hanya bermanfaat di dunia kerja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Jadi, ayo teruslah asah kemampuan problem solving -mu agar kariermu semakin berkembang!

Also on Dicoding Blog

jelaskan apa itu problem solving

⚠️Dicoding Bangun Negeri kembali dibuka dengan PILIHAN KELAS BARU!⚠️⁠

Wujudkan mimpimu di dunia IT sekarang juga ⁠ dicoding.id/DBN 🚀

Terima kasih, saya belum tertarik.

Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Gulman azkiya.

January 20, 2023 • 11 minutes read

problem-solving-adalah

Artikel ini membahas mengenai kemampuan problem solving dan cara meningkatkannya. —

“Memiliki skill problem solving yang baik”

Jika kamu adalah seorang jobseeker , tentu tak akan asing dengan salah satu requirement atau kualifikasi di atas. Pasalnya, tak jarang hal tersebut menjadi persyaratan pada sebuah lowongan kerja.

Tetapi, apakah problem solving hanya sekedar artian dari penyelesaian masalah? Tentu saja tidak. Pasalnya, ada banyak langkah, metode, serta langkah dasar yang tercakup dalam proses  problem solving .

Dengan membaca artikel ini, kamu akan lebih bisa memahami apa itu kemampuan problem solving,  bagaimana cara menuntaskan masalah yang ada, serta cara meningkatkannya. Simak baik-baik!

Apa itu Problem Solving?

Dilansir dari asq.org, p roblem solving adalah sebuah tindakan penyelesaian masalah dengan melakukan beberapa tahapan mulai dari menentukan penyebab masalah, mengidentifikasi, memilih, dan menerapkan solusi.

Sederhananya, problem solving artinya kemampuan untuk menemukan solusi terbaik dari suatu masalah dengan mengidentifikasi penyebabnya.

Mengapa Kemampuan Problem Solving itu Penting?

Tidak dapat dipungkiri, semua orang pasti sering berhadapan dengan masalah. Permasalahan tersebut dapat muncul dari berbagai sisi seperti, urusan pribadi hingga pekerjaan. Setiap masalah juga memiliki tingkatannya masing-masing, mulai dari yang sederhana sampai kompleks.

Misalnya dalam aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan, tak jarang apa yang kamu rencanakan pada saat bekerja tidak berjalan sesuai yang diharapkan (masalah).

“Wah, apakah ini termasuk ekspektasi vs realita?” Yap , ini bisa juga disebut sebuah masalah.

Dengan memiliki kemampuan problem solving, kamu dapat mengidentifikasi masalah tersebut, mencari tahu kenapa tidak berjalan sesuai dengan harapan, dan menentukan tindakan (solusi) untuk memperbaikinya. Pada akhirnya, kamu dapat mengontrol kehidupan jadi untuk menjadi lebih baik.

Kemampuan problem solving juga memungkinkan kamu untuk dapat memanfaatkan sebuah masalah menjadi peluang di kehidupan.

Misalnya ketika di tempat kerja, kamu dan anggota tim sedang mengalami sebuah masalah. Kemudian, kamu berinisiatif dengan menawarkan diri untuk mencari solusi terbaik atas masalah tersebut. Nah , ketika kamu dapat menyelesaikannya, maka dirimu bisa dianggap sebagai seorang problem solver.

Problem solver adalah orang yang dianggap sebagai pemecah masalah atau orang yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Sehingga akan berdampak positif bagi kinerja dan karier kamu.

4 Langkah Dasar dalam Problem Solving

Ketika hendak menyelesaikan sebuah masalah, berikut 4 langkah dasar yang harus kamu lakukan:

1. Cari tahu dan pahami masalah

Langkah pertama dalam melakukan problem solving adalah memahami situasi yang terjadi pada sebuah masalah. Cari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah hal tersebut benar-benar sebuah masalah atau tidak. Tak jarang pada sebuah masalah, kamu lebih terpaku dengan gejalanya daripada masalah yang sebenarnya.

Misalnya, kamu dan tim tidak pernah bersemangat dalam bekerja sehingga target harian tidak tercapai, hal ini adalah gejala. Semangat rendah tidak terjadi dengan sendirinya. Masalah yang mendasarinya mungkin berupa lembur yang berat, kebosanan, atau manajemen tim yang buruk. Masalah inilah yang seharusnya diselesaikan.

2. Menentukan akar masalah

Selanjutnya yaitu memastikan bahwa masalah yang ingin kamu selesaikan adalah masalah yang tepat. Pada tahap ini, kamu akan melihat lebih dalam dan mencoba menemukan akar masalah.

Dalam mencari akar sebuah masalah, kamu dapat mencoba menggunakan konsep 5 why . 5 why adalah proses menganalisa masalah dengan teknik tanya-jawab sederhana sebanyak 5 kali untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan . Berikut contohnya:

konsep-5-why-analisis

Pada contoh di atas, kamu mencoba mencari akar permasalahan dengan mempertanyakan kenapa “pekerjaan saya sering tidak selesai tepat waktu”? Ternyata penyebabnya adalah karena tidak bersemangat. Kemudian kamu mempertanyakan lagi kenapa tidak bersemangat dan penyebabnya adalah sering mengantuk.

Setiap jawaban yang muncul akan kamu pertanyakan hingga menemukan penyebab yang tidak bisa dipertanyakan lagi atau bisa disebut akar masalah. Akar permasalahan pada contoh ini yaitu manajemen waktu yang buruk.

3. Mencari dan memilih solusi

Terkadang solusi muncul dari hal-hal yang tak terduga. Salah satunya dengan melakukan diskusi dengan anggota tim atau rekan kerjamu. Setelah menemukan akar masalah, cobalah menggali beberapa ide yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Dengan saling berbagi pendapat terkait masalah yang dihadapi dapat menghasilkan beberapa solusi yang dibutuhkan. Selain itu, cari informasi sebanyak-banyaknya. Seperti bertanya kepada orang yang berpengalaman atau yang pernah memiliki masalah yang serupa.

Nantinya setelah menemukan beberapa solusi, selanjutnya adalah memilih solusi yang tepat. Karena tidak semua solusi yang ditemukan bisa diterapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, mulai dari biaya, sumber daya manusia, dan dampak dari solusi itu sendiri (jangka panjang atau pendek).

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill (Beserta Contoh-contohnya)

4. Menerapkan solusi dan evaluasi

Setelah menentukan solusi yang akan digunakan, tahap selanjutnya adalah menerapkan solusi tersebut ke dalam masalah.

Misalnya, ketika motor kamu rusak akan ada 2 pilihan solusi dari masalah tersebut, melakukan service biasa (jangka pendek) atau mengganti spare part yang rusak (jangka panjang). Dengan berbagai pertimbangan, kamu akhirnya memutuskan untuk mengganti bagian yang rusak. Hal tersebut merupakan salah satu contoh sederhana dari penerapan solusi.

Selanjutnya, yaitu melakukan evaluasi dari solusi yang kamu terapkan. Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa melihat seberapa efektif solusi tersebut, apakah bisa diterapkan pada semua masalah atau tidak.

Selain itu, dengan melakukan evaluasi kamu akan bisa mengatur strategi problem solving selanjutnya untuk permasalahan yang serupa.

[IDN] CTA Blog - Kelas Problem Solving - Skill Academy

11 Metode Problem Solving untuk Menyelesaikan Masalah

Sebetulnya ada beragam metode  problem solving yang bisa kamu gunakan. Ada 11 metode problem solving yang paling efektif, yaitu:

1. Ajukan pertanyaan terlebih dahulu

Ini merupakan tahap pra-pemecahan masalah. Jadi, sebelum mencari solusi, kamu bisa bertanya pada diri sendiri untuk mencari berbagai skenario dalam pencarian keputusan. 

Contoh beberapa pertanyaannya adalah, “Bagaimana jika…”, “Mengapa tidak…..”, “Bisakah kita…..”, dan lain sebagainya.

2. Temukan  poin of view dari orang lain

Apakah kamu termasuk orang yang terlalu fokus dengan pemikiran dan sudut pandang diri sendiri? Jika iya, maka proses  problem solving biasanya akan lebih sulit.

Pasalnya, jika terlalu fokus pada diri sendiri, kamu tidak akan mendapat gambaran lain yang lebih luas. Misal, kamu berjualan sebuah produk makanan. Segala strategi marketing sudah kamu jalankan, tetapi penjualan terus menurun dari bulan ke bulan.

Dalam kasus tersebut, kmau bisa saja berpikir bahwa produkmu kurang enak. Namun, bagaimana jika ternyata alasannya bukan hanya itu? So , carilah sudut pandang yang lain.

Kamu bisa coba mengadakan survey dan bertanya pada target pasar, apa hal-hal yang harus diperbaiki dari produk tersebut.

3. Lakukan brainstorming

brainsotrming adalah sesei mencurahkan pendapat untuk mencari ide-ide segar dalam proses pemecahan masalah.

Agar berjalan dengan lancar, sesi ini harus dilakukan dalam lingkungan yang ramah dan tidak menghakimi. 

Jika semua orang dalam forum sudah menuangkan ide mereka, maka carilah satu ide paling baik dan juga rasional untuk membantu proses  problem solving .

4. Brainstorming dengan teknik “The Round-Robin”

Brainstorming pada poin sebelumnya disebut juga dengan sesi brainstorming tradisional. Jika metode tersebut tidak berhasil, kamu dapat mencoba the round-robin brainstorming .

Secara sederhana, teknik ini akan menuntut setiap peserta untuk terlibat aktif dalam sesi brainstorming. Teknisnya:

– Peserta bergiliran menyumbangkan ide, jika belum ada ide, maka harus menyebut “pass (lewati dulu)”.

– Sesi brainstorming selesai setelah semua orang lulus.

5. Teknik “silent” brainstorming

Salah satu maslaah yang paling banyak dihadapi dalam sesi brainstorming adalah, kemungkinan besar forum akan lebih mendengarkan peserta yang “aktif” dan dianggap keren. Padahal, bisa jadi anggota kelompok lain memiliki ide yang bagus, tetapi mereka enggan untuk mengungkapkannya.

Dengan metode “silent” brainstorming, setiap individu akan diajak untuk menyumbangkan ide mereka, dengan catatan setiap ide akan dianggap memiliki “bobot” yang sama. Teknik ini akan lebih baik jika dilakukan dalam metode  online .

6. Six-thinking hats

Metode ini mengajak setiap anggota kelompok untuk berpikir menggunakan enam “topi” yang berbeda (white, red, black, yellow, green, blue) untuk mengevaluasi masalah dari berbagai sudut pandang.

Teknik ini diciptakan oleh Edward de Bono, rinciannya adalah:

1. Topi putih dianggap netral untuk mengungkapkan fakta dan angka 2. Topi merah untuk menunjukkan emosi dan intuisi, sehingga peserta dapat menyampaikan ide-ide secara naluriah 3. Topi hitam untuk memperlihatkan kehati-hatian terhadap sudut pandang kritis 4. Topi kuning sebagai penyeimbang untuk topi hitam. Ini digunakan ketika peserta ingin mengidentifikasi hal yang positif dari setiap ide yang ada. 5. Topi hijau untuk mengeksplorasi kreativitas, kemungkinan, alternatif, dan ide segar 6. Topi biru untuk mengatur semua hal yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

7. Konsep 5 Whys

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, metode ini mengajak setiap peserta untuk mengidentifikasi akar masalah dengan mengajukan pertanyaan “kenapa” sebanyak lima kali.

8. Failure mode and effect analysis (FMEA)

Ingin mengevaluasi potensi kegagalan dari suatu sistem atau proses dan mencari solusi untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif dari kegagalan tersebut? Maka gunakanlah teknik FMEA,  guys .

9. Teknik wanderer problem solving

Ketika menghadapi sebuah masalah, ada baiknya jika kamu menjauh sejenak dari masalah tersebut. Hal ini memungkinkan kamu untuk berada dalam kondisi otak yang lebih rileks.

Artinya, ketika kembali pada masalah yang akan dipecahkan, mungkin kamu akan “melihat” masalah tersebut dengan sudut pandang yang baru sehingga  problem solving akan semakin mudah.

10. Sisakan ruang untuk imajinasi

Alih-alih menyelesaikan masalah dengan fakta, bukan hal yang tak mungkin ketika seseorang ingin melakukan problem solving dengan ruang iamjinasi dan kreativitas.

Dalam hal ini, kamu bisa mencari suatu hal yang dianggap dapat mengganggu kreativitasmu saat mencari ide,  guys .

11. Wrapping up

Melalui teknik ini, kamu dapat melihat bahwa masalah terjadi setiap saat dan akan terus terjadi di masa-masa selanjutnya. 

Pikirkanlan bahwa setiap masalah akan memberikan informasi tentang hal-hal yang harus kita perbaiki. Selain itu, masalah yang datang akan membawa kita lebih terbuka terhadap konflik sehingga kita akan lebih terbiasa dalam proses  problem solving .

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Sama halnya dengan soft skill lainya, kemampuan problem solving muncul dari pengalaman dan juga latihan. Kamu masih bisa melatihnya dan mengembangkan kemampuan tersebut.

Bagi kamu yang merasa kurang dalam ability yang satu ini, jangan berkecil hati. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu terapkan untuk meningkatkan atau melatih kemampuan problem solving :

1. Ubah pola pikir

Tidak ada satupun orang ingin menghadapi sesuatu yang membuat frustasi, melelahkan, atau tampaknya tidak mungkin? Ya, kamu mungkin juga tidak mau.

Tetapi, daripada mencoba menghindarinya, kamu dapat melihat masalah tersebut secara positif dengan menganggapnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan.

Oleh sebab itu, mengubah pola pikir dapat membuat kamu merasa tidak terbebani, sehingga dapat menganalisis masalah dengan baik.

2. Membiasakan diri menggunakan mind mapping

Dikutip dari mindmeister.com, bahwa dengan memvisualisasikan tujuan, masalah, ide, dan poin tindakan dalam mind mapping dapat membantu seseorang untuk melihat gambaran yang lebih besar hingga menemukan ide-ide yang mungkin terlewatkan.

Mind mapping juga dapat mengasah pola pikir untuk menyusun konsep kreatif untuk membantumu menemukan solusi dengan lebih mudah.

3. Lakukan secara bertahap

Ketika menghadapi sebuah masalah, jangan langsung fokus untuk mencari solusi akhir. Coba untuk melakukannya secara bertahap.

Dimulai dengan mengidentifikasi masalah, mencari penyebab, dan menemukan solusi yang tepat. Dengan melakukan secara bertahap akan melatih kemampuan berpikir strategis dan dapat mengambil keputusan yang sesuai.

4. Jangan sungkan meminta bantuan

Selalu beranikan diri kamu untuk meminta bantuan pada orang terdekat. Ketika kamu sudah tidak dapat lagi mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi, bertanya kepada teman atau rekan kerja mungkin bisa menjadi solusi.

Berdiskusi dengan orang lain dapat membawa ide-ide segar dan sudut pandang yang tidak akan pernah kamu kembangkan sendiri.

Namun, kamu perlu mengetahui orang yang tepat untuk meminta bantuan/berdiskusi. Jangan lupa untuk menyesuaikan konteks masalahnya dengan orang tersebut.

Jika kamu memiliki masalah mengenai pekerjaan di bidang pemasaran, rekan dari tim marketing mungkin dapat menjadi orang yang tepat untuk dimintai pendapatnya.

5. Nikmati setiap proses

Terkadang karena terlalu fokus pada upaya penyelesaian masalah, membuat kita tidak menyadari apa saja yang telah dilakukan selama proses tersebut. Coba untuk menikmati setiap tahapan yang kamu lakukan dan rasakan dampak baiknya untuk pribadi atau lingkungan sekitar.

Ketika kamu dapat menikmatinya, kamu akan lebih dapat menghargai kemampuan yang ada pada dirimu. Jadi, ketika sedang menghadapi masalah, kamu sudah mengetahui seberapa besar kemampuanmu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Bagaimana guys? Pastinya kamu sudah lebih paham dong, mengenai skill problem solving . Selain dapat meningkatkan performa di tempat kerja, dengan memiliki kemampuan tersebut, kamu juga dapat berpikir secara strategis pada setiap masalah yang dihadapi. Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu problem solving .

Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih dalam, langsung saja menuju Skill Academy . Karena di Skill Academy tersedia berbagai kelas pelatihan mulai dari hard skill hingga soft skill seperti problem solving . Yuk , terus kembangkan kemampuanmu!

ASQ.org (2021). What Is Problem Solving?.https://asq.org/quality-resources/problem-solving#Process [Daring]. (Diakses, 3 Mei 2021)

Hall, John (2019). 6 Techniques to Better Your Problem-Solving Skills. https://www.inc.com/john-hall/6-techniques-to-better-your-problem-solving-skills.html [Daring]. (Diakses, 4 Mei 2021)

Stottler, Wayne (2017). What is problem solving and why is it important. https://www.kepner-tregoe.com/blog/what-is-problem-solving-and-why-is-it-important/ [Daring]. (Diakses, 3 Mei 2021)

Smart, James (2020). How to improve your problem solving skills and build effective problem solving strategies. https://www.sessionlab.com/blog/problem-solving-skills-and-strategies/ [Daring]. (Diakses, 4 Mei 2021)

Živkovic, Mile (2020). 11 Brilliant Problem Solving Techniques Nobody Taught You. https://www.chanty.com/blog/problem-solving-techniques/ [Daring]. (Diakses, 20 Januari 2023)

Artikel ini telah diperbarui oleh Intan Aulia Husnunnisa pada tanggal 20 Januari 2023.

jelaskan apa itu problem solving

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

jelaskan apa itu problem solving

Mengenal SEO Writer dan Prospeknya di Dunia Kerja

jelaskan apa itu problem solving

Staff Administrasi: Pengertian, Tugas, Gaji, dan Skill yang Harus Dimiliki

jelaskan apa itu problem solving

Profesi Data Analyst: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Wajib Dikuasai

jelaskan apa itu problem solving

jelaskan apa itu problem solving

Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Little professor solving math problem on blackboard

Problem Solving Adalah

Manfaat problem solving, proses problem solving dan contohnya, tips meningkatkan kemampuan problem solving.

Secara bahasa, problem solving adalah penyelesaian masalah. Kenali lebih dalam apa maksud dari problem solving, apa saja manfaatnya dan bagaimana prosesnya. Kita akan ulas pula tips meningkatkan kemampuan problem solving beserta contohnya.

Problem solving adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan yang tepat. Berdasarkan buku Konsep Adversity & Problem Solving Skill yang disusun Risma Anita Puriani dan Ratna Sari Dewi, problem solving merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki seseorang.

Untuk mampu memecahkan masalah, orang harus bisa berpikir positif, logis dan sistematis. Kemampuan ini juga berkaitan dengan soft skill lainnya, seperti kemampuan analisis, inovasi, kerja sama tim, komunikasi dan pengambilan keputusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari jurnal penelitian di Universitas Kristen Satya Wacana, problem solving adalah keterampilan intelektual yang diperoleh dari hasil belajar. Pentingnya kemampuan ini antara lain bisa dilihat dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap problem solving skill.

Kegiatan keilmuan atau pendidikan tentang pemecahan masalah sebenarnya sudah lama berkembang di berbagai negara, yakni mulai tahun 1927. Selama ini pun sudah berkembang berbagai teori, model, desain, strategi, teknik, dan evaluasi pembelajaran tentang problem solving.

Kemampuan problem solving ini memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat yang dilansir dari realprojects.org dan penelitian UIN Sunan Gunung Djati.

1. Memperbaiki yang Rusak

Dalam hidup, kita pasti selalu menemui masalah, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Masalah bisa saja membuat sesuatu menjadi rusak bahkan hancur. Misalnya masalah di perusahaan yang mungkin bisa membuat bangkrut, atau masalah dengan teman yang membuat hubungan rusak. Seseorang dengan kemampuan problem solving dapat memperbaiki sesuatu yang rusak menjadi baik.

2. Kemampuan Manajemen Risiko

Menyelesaikan masalah biasanya diikuti dengan pertimbangan manajemen risiko. Sering kali masalah memiliki banyak risiko yang harus dihitung agar dampak positif bisa lebih besar daripada dampak negatifnya.

3. Stabilitas Emosi

Semakin sering orang menghadapi masalah dan berhasil menyelesaikannya, maka akan mendapatkan kecerdasan emosional yang tinggi sehingga memperoleh stabilitas emosi.

4. Semakin Kreatif dan Kritis

Semakin beragam masalah yang kita tuntaskan, kita akan semakin kreatif. Sebab dalam proses pemecahan masalah, kita dituntut mencari jalan dengan pemikiran kritis. Di situlah proses kreatif akan tercipta.

5. Terampil Mengambil Keputusan

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Mungkin kita tak selalu mengambil keputusan secara tepat. Seiring banyaknya masalah yang dihadapi, kita akan semakin terampil mengambil keputusan.

6. Memperluas Pengetahuan

Masalah akan menuntun kita pada pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin belum pernah kita temui. Jika kita mau belajar dari masalah, tentu pengetahuan kita akan semakin luas. Pengetahuan akan suatu masalah yang sudah kita kuasai pun dapat kita bagi kepada orang lain sehingga menjadi lebih bermanfaat.

Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa tahap atau proses. Berikut ini sejumlah proses problem solving dan contohnya, seperti dirangkum dari buku Ruslia Isnawati berjudul Pentingnya Problem Solving Bagi Seorang Remaja dan Universitas Sampoerna.

1. Definisi Masalah

Tahap paling pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan yang menurun, Anda harus tahu apa penyebabnya. Untuk menelusuri ini mungkin tidak mudah, tetapi harus dilakukan mendalam.

2. Identifikasi Masalah

Setelah mengetahui akar masalahnya, maka identifikasi dan petakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah itu, seperti dampak langsung dan tidak langsung, siapa saja yang terlibat. Misal pada masalah di atas, ternyata diketahui penyebabnya ada beberapa hal, yaitu komunikasi yang kurang efektif dan adanya konflik beberapa orang. Pada tahap ini, mungkin Anda harus memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

3. Cari Alternatif Solusi

Dari hasil identifikasi, kita akan menemukan beberapa alternatif solusi. Beberapa solusi pada kasus di atas misalnya melakukan rotasi pegawai, mengeluarkan pegawai yang menjadi sumber masalah, melakukan kegiatan santai bersama, atau mungkin membuat peraturan baru.

4. Pilih Solusi Terbaik

Dari alternatif solusi yang muncul, Anda bisa memilih solusi terbaik. Pada tahap ini, Anda dituntut bisa melakukan manajemen risiko dan mengambil keputusan yang tepat. Dalam kasus tadi, jika masalahnya masih ringan mungkin bisa ditangani dengan melakukan kegiatan santai agar pikiran seluruh pegawai kembali segar, baru kemudian diberi pemahaman agar konflik mereda dan kembali bekerja seperti seharusnya.

5. Terapkan dan Evaluasi

Setelah memilih solusi yang dianggap terbaik, terapkan sesuai rencana. Setelah berjalan, lakukan evaluasi apakah sudah efektif. Lakukan perbaikan-perbaikan lagi jika diperlukan.

Kemampuan problem solving sebetulnya akan meningkat dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman menghadapi masalah. Berikut ini ada beberapa tips meningkatkan kemampuan problem solving yang dirangkum dari buku Berdamai dengan Quarter Life Crisis yang disusun Jewellius Kistom M dan situs hayz.net.nz.

1. Tambah Pengetahuan

Untuk bisa memecahkan masalah dalam pekerjaan misalnya, diperlukan pengetahuan yang banyak karena hal itu merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving. Memperbanyak pengetahuan teknis dalam bidang pekerjaan yang digeluti tentu membuat lebih mudah mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

2. Ikut Terlibat dalam Pemecahan Masalah

Jika terjadi masalah di lingkaran Anda, cobalah ikut terlibat dalam memecahkan masalah. Anda mungkin bisa ikut mengidentifikasi masalah dan memberikan saran solusi kepada pengambil keputusan.

3. Sering Berdiskusi

Sering-seringlah berdiskusi dengan siapa pun. Diskusi tidak selalu formal, tetapi bisa juga mengobrol dengan teman untuk membahas suatu masalah. Dengan berdiskusi, Anda akan mendapatkan pandangan baru yang mungkin tidak Anda pikirkan. Hal ini mungkin bermanfaat suatu hari nanti.

4. Lakukan Aktivitas Kreatif

Banyak aktivitas kreatif yang bisa kita lakukan, misalnya menulis cerita, membuat lagu, membaca buku, mendaur ulang barang, bermain musik, olahraga, dan bermain game dengan level bertingkat.

Mungkin aktivitas ini tidak berkaitan langsung dengan pemecahan masalah di dunia nyata, namun otak kita akan mampu berpikir kreatif sehingga dapat menemukan solusi-solusi yang tak terpikirkan.

Nah itulah tadi penjelasan lengkap mengenai problem solving yang merupakan kemampuan penting bagi setiap orang, beserta manfaat, proses, contoh dan tips meningkatkannya. Semoga bermanfaat.

20D

Pesona Wisata Sumenep: Pantai, Sejarah, dan Tradisi

Mahasiswa s3 ini tak gengsi jualan ayam goreng di pinggir jalan, di tengah banyaknya turis batal liburan, siprus mencoba tetap bertahan, pemkab bandung ajak masyarakat lawan hoaks jelang pilkada 2024, 20 chord lagu buat nongkrong, mudah dan semua pasti tahu, 10 inspirasi hijab a la irish bella, gaya cewek kue hingga mamba, modifikasi wuling air ev ini bikin gemas.

Sarwendah Turuti Permintaan Betrand Peto Bikin Kandang Ayam di Rumah Baru

jelaskan apa itu problem solving

PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING

  • October 26, 2020

Masalah & resiko ( Problem Solving ), 2 kata yang sudah pasti dalam setiap hari kita selalu hadapi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Kita tidak mungkin akan bebas dari masalah & resiko, bahkan saat tidur pun kita tetap memiliki resiko. Resiko tidak akan bangun kembali alias dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah & resiko dibutuhkan skill yang baik. Skill tersebut adalah Problem Solving & Decision Making. Apakah itu? Problem solving adalah sebuah proses berpikir manusia dalam rangka menyelesaikan & menghadapi permasalahan. Sementara decision making adalah kemampuan manusia dalam membuat keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

PROBLEM SOLVING

Masalah & resiko, 2 kata yang sudah pasti dalam setiap hari kita selalu hadapi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Kita tidak mungkin akan bebas dari masalah & resiko, bahkan saat tidur pun kita tetap memiliki resiko. Resiko tidak akan bangun kembali alias dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Dalam menyelesaikan masalah kita harus berpikir secara kritis. Berpikir kritis diperlukan agar kita dapat jawaban dari permasalahan secara jelas & output yang diinginkan dapat dihasilkan dengan kualitas yang baik. Adapun aspek aspek yang harus dipahami dalam berpikir kritis:

Kejelasan Masalah

Kejelasan terhadap suatu masalah sangat diperlukan jika kita hendak menyelesaikan suatu permasalahan. Ketidakjelasan permasalahan dapat mengakibatkan kita akan salah mengambil keputusan.

Keakuratan penyelesaian

Saat kita telah mendapatkan kejelasan permasalahan kita pun harus mendapatkan keakuratan informasi dari permasalahan tersebut. Informasi yang tidak akurat akan menyebabkan ketidakjelasan permasalahan.

Ketepatan informasi yang didapat sangat diperlukan agar kita mendapatkan kejelasan & keakuratan permasalahan yang dihadapi. Informasi yang tidak tepat arahnya akan menyebabkan penyelesaian akhir menjadi tidak akan tepat pada inti permasalahannya.

Relevansi (kesamaan) antara permasalahan dan jawaban (penyelesaian) ada. Penyelesaian bisa baik & bagus tapi tidak relevan (berkolerasi) dengan permasalahannya, sehingga permasalahan tidak selesai dengan tuntas.

Jawaban (penyelesaian) yang dirumuskan secara detail (mendalam) berdasarkan rujukan-rujukan yang jelas. Permasalahan bisa saja memiliki kejelasan, keakuratan, ketepatan & relevansi namun karena jawaban yang dihasilkan dangkal (kontradiksi dari kedalaman) maka permasalahan pun tidak tuntas selesai.

Keleluasaan

Keleluasaan dari sebuah penyelesaian didasari dari berbagai aspek & sudut pandang. Sebuah penyelesaian masalah yang baik memiliki sudut pandang yang mencerminkan keluasan wawasan kita.

Ketika kita berpikir dengan berbagai kombinasi, satu sama lain saling menunjang dan mendukung perumusan pernyataan dengan benar, maka kita berpikir logis. Ketika berpikir dengan berbagai kombinasi dan satu sama lain tidak saling mendukung atau bertolak belakang, maka hal tersebut tidak logis. Dengan kata lain, kita harus THINK OUTSIDE THE BOX (berpikir diluar pakem). Terkadang saat kita mendapatkan jawaban permasalahan yang diluar kebiasaan memiliki penyelesaian yang baik. Namun jangan disalahartikan, berpikir diluar pakem bukanlah berarti kita tidak mengikuti aturan, namun berpikir yang sedikit berbeda dengan orang kebanyakan.

Problem Solving

LANGKAH-LANGKAH PROBLEM SOLVING

  • Identifikasi Masalah

Langkah pertama dari problem solving adalah identifikasi masalah. Tujuannya adalah supaya masalah tersebut tidak terulang kembali (corrective action).

     2. Analisa

Langkah kedua adalah menganalisa masalah. Temukan root cause (akar permasalahan) dari permasalahan tersebut.

  • Mengambil Keputusan

Setelah identifikasi & analisa masalah, maka saatnya kita harus mengambil keputusan. Kita sudah harus mengkalkulasi segala kemungkinannya.

  • Eksekusi keputusan

Setelah keputusan diambil, jalankan keputusan itu (execute).

  • Evaluasi Hasil Akhir

Setelah keputusan dijalankan, maka kita pun harus mengevaluasi hasil akhirnya. Evaluasi sangat penting karena kita dapat mengukur sejauh mana keberhasilan dari rencana, analisa & keputusan dijalankan.

DECISION MAKING

Saat menghadapi permasalahan kita selalu dihadapkan pada sebuah situasi sulit dimana kita harus menentukan sebuah keputusan. Keputusan pun tidak akan dapat memuaskan semua pihak, akan selalu ada resiko, pro & kontra pada setiap keputusan.

Dalam setiap akan mengambil sebuah keputusan, kita harus mempertimbangkan beberapa hal. Keputusan yang baik adalah keputusan yang sudah dipertimbangkan dengan matang dari segala aspek. Adapun beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan adalah:

  • Analisa situasi

Analisa terhadap situasi harus dilakukan secara mendalam. Merujuk pada problem solving diatas, sebelum mengambil keputusan, pikirkan beberapa hal seperti kenapa keputusan itu harus diambil dan apa yang akan terjadi jika tidak segera mengambil keputusan.

  • Saran dari Orang Lain

Sebelum mengambil keputusan, pikirkan beberapa hal seperti kenapa keputusan itu harus diambil dan apa yang akan terjadi jika tidak segera mengambil keputusan. Namun harus diingat bahwa saran dari orang lain belum baik untuk kita ambil.

  • Pertimbangan Pribadi

Pertimbangan & penilaian pribadi juga sangat diperlukan sebelum mengambil keputusan. Pertimbangan pribadi dapat diambil dari penilaian atau pertimbangan diri sendiri.

Pengalaman adalah “guru” yang terbaik. Pengalaman dari kejadian terdahulu diperlukan dalam pengambilan keputusan agar kejadian yang dulu tidak terulang lagi serta keputusan yang salah tidak diambil lagi.

  • Untung & Rugi

Setiap keputusan selalu ada untung & ruginya (resikonya). Tidak ada keputusan yang akan sempurna & mengakomodir semua pihak. Namun apapun resikonya sudah harus kita perhitungkan.

  • Back Up Plan

Selalu sediakan rencana lain, jangan hanya membuat 1 rencana. Segala keputusan itu pasti akan ada kekurangannya walaupun sudah dengan seksama & baik direncanakan. Untuk mengantisipasi masalah yang mendadak, siapkan rencana & penyelesaian cadangan.

  • Efek Pada Orang Lain

Apapun keputusan anda, baik itu keputusan yang sifatnya pribadi, akan membawa dampak pada orang lain. Perhatikan juga apakah efek tersebut positif, negatif atau tidak ada efeknya sama sekali.

Kemampuan kita dalam problem solving (menyelesaikan masalah) & decision making (pengambilan keputusan) akan sangat menentukan kualitas kita dalam menghadapi segala permasalahan. Kita memiliki kebebasan untuk memilih keputusan yang terbaik yang harus diambil. Jangan terlalu takut akan terjebak dalam sebuah situasi yang tidak menyenangkan, akan selalu ada jalan dan pilihan yang bisa kita ambil. Hindari keragu-raguan dalam pengambilan keputusan.

jelaskan apa itu problem solving

5 Metode Problem Solving dan Tips Menghadapi Tantangannya!

Dalam kehidupan, kita seringkali dihadapkan oleh berbagai teka-teki yang membutuhkan solusi. Oleh karenanya, kita perlu menguasai metode problem solving dan cara mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.

Problem solving adalah keterampilan yang memungkinkan individu menavigasi labirin kesulitan dengan efektif. Entah itu masalah kecil atau besar, metode problem solving untuk merumuskan strategi dan menyelesaikan masalah adalah softskill yang penting.

Lantas, apa itu metode problem solving dan bagaimana cara menghadapi tantangannya? Untuk mengetahui selengkapnya, simak artikel di bawah ini!

  • 1 Apa itu Metode Problem Solving?
  • 2.1 1. Identifikasi Masalah
  • 2.2 2. Menganalisis Situasi
  • 2.3 3. Menghasilkan Solusi
  • 2.4 4. Implementasi Solusi
  • 2.5 5. Mengevaluasi Hasil
  • 3.1 1. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
  • 3.2 2. Merangsang Kreativitas
  • 3.3 3. Mempromosikan Kerja Tim
  • 3.4 4. Membangun Kepercayaan Diri
  • 3.5 5. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
  • 3.6 6. Peningkatan Kemampuan Pengambilan Keputusan
  • 4 Tantangan dan Tips untuk Problem Solving yang Efektif
  • 5 Mau Belajar Keterampilan Problem Solving?

Apa itu Metode Problem Solving?

Metode problem solving adalah pendekatan terstruktur yang digunakan untuk mengatasi masalah atau tantangan dengan cara yang sistematis dan efisien. Ini melibatkan serangkaian langkah-langkah yang dirancang untuk membantu dalam mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang terorganisir.

Pentingnya metode problem solving terletak pada kemampuannya untuk memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami dan dipecahkan. Ini membantu dalam meminimalkan kebingungan atau kekacauan yang terkadang muncul ketika menghadapi situasi yang rumit. 

Langkah-langkahnya meliputi pengenalan masalah secara jelas, pemahaman mendalam terhadap situasi, brainstorming untuk mencari solusi, implementasi solusi yang dipilih, dan mengevaluasi hasil dari solusi yang diterapkan.

Metode ini membantu individu atau kelompok dalam memecahkan masalah dengan lebih efektif dengan mengikuti proses yang terstruktur. Ini juga mempromosikan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, serta kerja tim dalam menemukan solusi yang efektif.

5 Tahapan atau Metode Problem Solving

Ada beberapa tahapan atau metode problem solving yang membantu dalam mengatasi masalah dengan lebih terstruktur, di antaranya:

1. Identifikasi Masalah

Langkah awal dalam problem solving adalah mengenali dan mendefinisikan masalah yang dihadapi. Kekeliruan dalam mendefinisikan masalah dapat menghambat penyelesaian masalah dengan efektif.

2. Menganalisis Situasi

Setelah mengidentifikasi masalah, analisis komprehensif terhadap situasi menjadi penting. Ini melibatkan pengumpulan data relevan, eksplorasi penyebab, dan pemahaman konteks yang mengelilingi masalah.

3. Menghasilkan Solusi

Setelah masalah dipahami dengan baik, brainstorming dan menghasilkan solusi potensial menjadi kunci. Mendorong kreativitas dan perspektif yang beragam selama tahap ini dapat meningkatkan rentang solusi yang mungkin.

4. Implementasi Solusi

Pemilihan solusi yang paling layak menandai fase implementasi. Melaksanakan rencana yang dipilih memerlukan komitmen, alokasi sumber daya, dan strategi pelaksanaan yang tepat.

5. Mengevaluasi Hasil

Evaluasi pasca-implementasi menentukan efektivitas solusi. Langkah ini memberikan wawasan tentang apa yang berhasil, apa yang tidak, dan penyesuaian yang diperlukan untuk upaya problem solving di masa depan.

Manfaat Menggunakan Metode Problem Solving

Penggunaan metode problem solving memberikan sejumlah manfaat yang berarti dalam menangani masalah dengan lebih efektif. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan metode ini:

1. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis

Metode problem solving melatih kemampuan untuk menganalisis secara mendalam, mengevaluasi informasi, dan membuat keputusan yang rasional. Hal ini memperkuat keterampilan berpikir kritis yang penting dalam menyelesaikan masalah.

2. Merangsang Kreativitas

Proses brainstorming dalam metode ini mendorong munculnya ide-ide baru dan kreativitas dalam mencari solusi. Pendekatan yang terstruktur membuka ruang bagi gagasan inovatif untuk diselesaikan.

3. Mempromosikan Kerja Tim

Problem Solving seringkali melibatkan kolaborasi antar-individu atau tim. Dengan berbagi ide dan bekerja bersama dalam menyelesaikan masalah, metode ini mempromosikan kerja tim yang efektif.

4. Membangun Kepercayaan Diri

Ketika seseorang berhasil menyelesaikan masalah menggunakan metode yang terstruktur, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri. Kemampuan untuk mengatasi masalah kompleks memberikan keyakinan dalam menghadapi tantangan berikutnya.

5. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Metode problem solving membantu mengurangi kebingungan dan kesalahan dalam menghadapi masalah. Dengan pendekatan yang terorganisir, waktu dan sumber daya digunakan dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas dalam menyelesaikan tugas-tugas yang rumit.

6. Peningkatan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Dengan menyusun solusi dari berbagai alternatif yang dipertimbangkan, metode ini mengasah kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif, serta mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan.

Manfaat-manfaat ini menunjukkan bahwa penerapan metode problem solving tidak hanya membantu dalam menyelesaikan masalah, tetapi juga mengembangkan sejumlah keterampilan yang sangat berharga untuk kehidupan pribadi maupun profesional.

Tantangan dan Tips untuk Problem Solving yang Efektif

Dalam menghadapi problem solving, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai solusi yang efektif. Salah satunya adalah keterbatasan informasi yang dapat menghalangi pemahaman yang mendalam tentang masalah. 

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi relevan dari berbagai sumber dan berdiskusi dengan beragam pihak yang dapat memberikan sudut pandang yang berbeda. 

Selain itu, pola pikir terbatas juga bisa menjadi tantangan karena dapat menghambat kreativitas dalam menemukan solusi inovatif. Contoh metode problem solving ini bisa dilakukan dengan melakukan pendekatan yang terbuka terhadap berbagai ide, serta menggunakan teknik brainstorming untuk memunculkan ide-ide baru.

Resistensi terhadap perubahan juga seringkali menjadi hambatan, oleh karena itu, komunikasi yang efektif mengenai manfaat perubahan dan nilai tambah dari solusi yang diusulkan dapat membantu mengatasi resistensi tersebut. 

Terakhir, keterbatasan waktu yang ketat juga dapat menjadi tantangan besar dalam problem solving. Untuk mengatasinya, prioritas perlu diberikan pada langkah-langkah yang paling penting dalam proses penyelesaian masalah untuk memastikan bahwa solusi dapat dicapai dengan efisien tanpa mengorbankan kualitas.

Mau Belajar Keterampilan Problem Solving?

Problem solving memberdayakan individu untuk menghadapi kompleksitas dengan percaya diri. Jika Arkawan masih bingung atau bahkan ingin mendalami keterampilan tentang problem solving, mungkin pelatihan problem solving dari Arkademi ini bisa membantumu!

Dengan mengikuti kelas online ini, Arkawan dapat menguasai metode pembelajaran problem solving , mulai dari menavigasi tantangan dengan efisien, hingga memupuk pertumbuhan dan inovasi. Tunggu apalagi? Daftar sekarang!

  • Ini Skill SEO Specialist Wajib Dimiliki Agar Sukses menjadi SEO
  • Skill Project Manager yang Wajib Dikuasai, Kamu punya yang Mana ?
  • 13 Skill yang Harus Dimiliki untuk Menjadi UI UX Designer (Panduan UI UX)

' src=

13+ Contoh Tanaman Hidroponik yang Bisa Dibudidayakan

9 cara menjadi youtuber yang menghasilkan uang, 10 urutan berkas lamaran kerja dan persyaratannya dijamin dilirik hr.

IMAGES

  1. Apa Itu Problem Solving

    jelaskan apa itu problem solving

  2. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    jelaskan apa itu problem solving

  3. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    jelaskan apa itu problem solving

  4. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    jelaskan apa itu problem solving

  5. Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

    jelaskan apa itu problem solving

  6. Mengenal Problem Solving Dan Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

    jelaskan apa itu problem solving

VIDEO

  1. #dailytarot #shorts #july23 #piscesmoon #astrology #guidance #lighthedark #23july

  2. JEGEL JELASKAN APA ITU VCS

  3. 🛑KEPALA PUSKESMAS KARANGANYAR JELASKAN APA ITU ILP ! MASYARAKAT WAJIB PAHAM

  4. Baca Al-Qur'an lewat terjemah lalu berfatwa itu problem ustadz adi Hidayat #uah #quran

  5. Gus Mus Jelaskan Apa Itu NU

  6. Problem Solving : Langkah Cepat atasi Semua Kesulitan apapun

COMMENTS

  1. Problem Solving: Arti, Metode, Contoh, Proses & Tips Pentingnya

    Artikel ini menjelaskan apa itu skill problem solving, metode-metode untuk memecahkan masalah, contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja, proses pemecahan masalah, manfaat, dan tips meningkatkan skill ini. Baca artikel ini untuk mengetahui cara mengembangkan skill problem solving yang penting untuk kariermu.

  2. Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

    Problem solving adalah proses identifikasi masalah, mengembangkan solusi, dan mengambil tindakan yang tepat. Artikel ini menjelaskan teori problem solving, strategi, dan contoh soalnya dengan pendapat Marzano dkk (1988).

  3. Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

    Artikel ini menjelaskan apa itu problem solving, prosesnya, dan metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Ada lima metode yang disebutkan, yaitu brainstorming, 6 thinking hats, the 5 whys, lightning decision jam, dan failure mode and effect analysis.

  4. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) dan Langkah-langkah

    Pemecahan masalah adalah kemampuan dalam pemecahan masalah yang diantaranya adalah usaha menemukan urutan yang benar dari alternatif jawaban, sehingga menggerakan kita agar lebih dekat dengan tujuan kita. Artikel ini menjelaskan pengertian, proses, dan langkah-langkah pemecahan masalah berdasarkan teori dan contoh.

  5. Problem Solving: Arti, Manfaat, Proses, dan Contohnya di ...

    Problem solving adalah kemampuan untuk mencari solusi terbaik dari sebuah hambatan atau masalah yang sedang dihadapi. Artikel ini menjelaskan tujuan, manfaat, proses, metode, tips, dan contoh problem solving di dunia kerja.

  6. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Problem solving adalah kemampuan menemukan dan memecahkan masalah dengan baik. Artikel ini menjelaskan pengertian, tujuan, dan tahapan problem solving, serta menampilkan lima metode yang digunakan untuk peningkatan problem solving, yaitu linear thinking, design thinking, creative problem solving, dan solution-based thinking.

  7. Problem Solving: Definisi, Tahapan dan Cara Meningkatkannya

    Web ini menjelaskan apa itu problem solving, manfaat, tahapan, dan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Salah satu metode yang digunakan adalah six thinking hats, yang membantu kita memikirkan masalah dari berbagai sudut pandang.

  8. Problem Solving: Pengertian, Tujuan, dan Metode yang Efektif

    Problem solving adalah kemampuan dan proses mencari solusi terbaik untuk masalah yang menghalangi tujuan. Artikel ini menjelaskan pengertian, tujuan, dan metode problem solving yang efektif dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari.

  9. Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan

    Artikel ini menjelaskan apa itu problem solving, kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja untuk menemukan solusi terhadap tantangan. Anda juga bisa mengetahui metode-metode problem solving, proses dan contohnya, serta tips untuk meningkatkan skill ini.

  10. 7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk

    Artikel ini menjelaskan apa itu problem solving dan bagaimana cara memecahkan masalah dengan baik di bidang personal dan profesional. Kamu bisa belajar langkah-langkah, teknik, dan contoh strategi pemecahan masalah yang efisien dan efektif.

  11. Apa itu Problem Solving? Manfaat dan Penerapannya

    Artikel ini menjelaskan apa itu problem solving, proses, manfaat, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Problem solving adalah proses kognitif yang melibatkan identifikasi, analisis, kreativitas, dan evaluasi masalah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

  12. Problem Solving (Pemecahan Masalah)

    Artikel ini menjelaskan apa itu problem solving atau pemecahan masalah, kemampuan berpikir sistematis untuk menemukan solusi spesifik untuk suatu masalah. Artikel ini juga menjelaskan indikator, faktor, dan jenis masalah yang perlu dikuasai dalam era pendidikan abad 21.

  13. Apa itu Problem Solving dan Cara Menghasilkan Strategi Terbaik

    Problem Solving adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dengan menemukan cara yang efektif dan tepat. Artikel ini menjelaskan model pembelajaran problem solving, metode problem solving, dan manfaat dari problem solving dalam berbagai konteks.

  14. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Artikel ini menjelaskan apa itu problem solving, tipe-tipe orang menghadapi masalah, dan cara meningkatkan skill problem solving. Problem solving adalah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya, dan penting untuk technopreneur dan orang umum.

  15. Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Problem solving adalah kemampuan untuk menemukan solusi terbaik dari suatu masalah dengan mengidentifikasi penyebabnya. Artikel ini menjelaskan apa itu problem solving, mengapa penting, dan cara meningkatkannya dengan 4 langkah dasar dan 5 tips praktis.

  16. Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips ...

    Problem solving adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan yang tepat. Artikel ini menjelaskan definisi, manfaat, proses, dan tips problem solving, serta contohnya dalam berbagai situasi.

  17. Apa Itu Problem Solving & Decision making?

    Identifikasi Masalah. Langkah pertama dari problem solving adalah identifikasi masalah. Tujuannya adalah supaya masalah tersebut tidak terulang kembali (corrective action). 2. Analisa. Langkah kedua adalah menganalisa masalah. Temukan root cause (akar permasalahan) dari permasalahan tersebut. Mengambil Keputusan.

  18. Apa Itu Problem dan Problem Solving? Ini Pengertian dan Perbedaannya

    Agar bisa membedakan apa itu problem dan problem solving, maka bisa memulai dari pengertiannya lebih dulu. Problem adalah suatu kondisi yang menyimpang dari tujuan yang diharapkan, sehingga memerlukan tindakan untuk mengatasinya. Sedangkan pengertian dari problem solving dikutip dari buku Konsep Adversity & Problem Solving, Risma Anita dan ...

  19. 5 Metode Problem Solving dan Tips Menghadapi Tantangannya!

    Artikel ini menjelaskan apa itu metode problem solving, tahapan-tahapannya, manfaatnya, dan tipsnya untuk menghadapi masalah dengan efektif. Anda bisa belajar cara mengatasi masalah dengan berpikir kritis, kreatif, dan kerja tim di kehidupan sehari-hari.

  20. 7 Langkah Penting Dalam Problem Solving Process

    Tahapan ini sebagai jawaban hipotesis atas opsi solusi yang tadinya telah disaring. 7. Lakukan Evaluasi. Evaluasi ini perannya cukup penting untuk dilakukan. Setelah melakukan berbagai proses, kamu perlu lakukan evaluasi untuk menilai efektivitas dari solusi yang sudah dilakukan untuk penyelesaian masalah.